Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pembina Partai Golkar akan membahas keputusan rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat terkait pengembalian jabatan Ketua Umum Golkar Setya Novanto, sebagai Ketua DPR sore ini, Jumat (25/11).
Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie menjelaskan, hingga kini pihaknya masih belum mengambil sikap resmi terkait keputusan rapat pleno tersebut.
"Karena itu pada hari ini dewan pembina baru akan rapat," kata Aburizal alias Ical di Bakrie Tower.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ical menjelaskan, berdasarkan Pasal 21 ayat 123 Anggaran Rumah Tangga Golkar, setiap keputusan strategis harus dibicarakan antara dewan pembina dan DPP.
Hal-hal yang bersifat strategi itu terkait dengan pencalonan presiden dan wakil presiden maupun yang terkait lembaga-lembaga negara. "Dan nasehat dewan pembina itu harus dilaksanakan oleh DPP," kata Ical.
Menurut Ical, posisi Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR membutuhkan waktu dan fokus penuh dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Sebab, kata Ical, jika hanya salah satu yang diprioritaskan, maka institusi yang lain akan dirugikan karena waktu dan fokus yang terbagi.
Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Yorrys Raweyai sebelumnya mengatakan, Golkar akan mematangkan konsolidasi internal dengan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Yorrys mengacu pada Pasal 21 AD/ART Partai Golkar yang mengatakan DPP dalam mengambil keputusan politik strategis harus melibatkan unsur dewan pembina, kehormatan dan pakar.
"Ini berjalan simultan, sedang berproses," kata Yorrys di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu.
Selain kepada tiga unsur tersebut, Yorrys menuturkan akan mengundang delapan organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar, seperti MKGR, Kosgoro, SOKSI dan organisasi sayap Golkar.
(wis/gil)