Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara film dokumenter Jihad Selfie, Noor Huda Ismail, menyatakan kesiapannya untuk memutar kembali film yang dibuatnya setelah ada insiden pembatalan film itu di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu.
Dia menyatakan keheranannya terkait dengan pembatalan pemutaran film itu karena sejumlah lembaga negara justru menggunakan film tersebut. Lembaga yang dimaksud adalah BNPT, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Diketahui, panitia penyelenggara memutuskan untuk membatalkan penayangan dan diskusi film dokumenter Jihad Selfie dan Jakarta Unfair yang sedianya digelar pada Sabtu dan Minggu. Panitia menyatakan hal itu berkaitan dengan risiko keamanan yang dikhawatirkan pengelola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Film ini kan seperti ‘lelaki panggilan’. Diputar kalau diminta oleh komunitas,” kata Huda ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (27/11). “Kalau diundang, pasti kami akan penuhi.”
Dia menuturkan pihaknya merupakan organisasi kecil yang tak memiliki dana untuk road show terkait dengan pemutaran film tersebut. Huda menegaskan konsepnya adalah ‘bottom up’ dan tinggal ditentukan waktu dan tanggal saja.
Dia menyatakan KBRI Kairo pada pekan ini pun menayangkan film dokumenter tersebut. Pada Juli, Huda menyatakan dirinya pun mendapatkan undangan untuk penayangan film tersebut untuk komunitas Indonesia di sana.
Ketua Pelaksana Rahma Indira Marino sebelumnya menyatakan permohonan maaf atas ketidaktransparanan melalui media sosial mengenai alasan tidak diputarnya film-film tersebut "Meskipun demikian, pembatalan diskusi ini tidak akan menghentikan niat kami dalam mengembangkan festival film dokumenter ini," katanya.
(asa)