Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Wahid Institute Yenny Wahid meminta masyarakat untuk menyebarkan ‘virus cinta’ ke seluruh daerah guna mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah isu politik yang sedang beredar.
Pesan itu disampaikannya dalam acara apel kebangsaan yang digagas oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo, di Monas, Rabu (30/11).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Soni Sumarsono, tokoh agama, grup musik Slank dan diikuti oleh para pelajar berseragam Pramuka.
Acara itu bertujuan untuk meredam peningkatan suhu politik di tengah masa Pemilihan Kepala Daerah 2017 yang disertai dengan isu penistaan agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari sebarkan 'virus cinta', jadikan Indonesia sebagai cinta pertama," kata perempuan yang berbalut kebaya merah itu.
Menurutnya, masyarakat patut menjaga kesatuan bangsa di tengah isu politik yang sedang beredar.
"Saat ini ruang publik kita sedang diisi dengan hujatan, namun makian hanya akan melonggarkan persatuan itu," ujarnya.
Menurut Yenny, kemarahan sebagian masyarakat akibat kasus dugaan penistaan agama tidak boleh dijadikan sebagai pemecah belah bangsa. Dia meminta publik untuk menjunjung persatuan.
Diketahui, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI akan menggelar aksi pada 2 Desember yang diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan orang. Walaupun demikian, aksi itu disepakati hanya untuk melakukan doa bersama.
Namun, kepolisian tetap menurunkan personel Brigadir Mobil (Brimob) untuk mengamankan aksi tersebut. Awalnya, aksi 2 Desember merupakan upaya untuk mendesak Basuki Tjahaja Purnama untuk ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.
(asa)