Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta Aksi Bela Islam jilid III yang rencananya digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI pada 2 Desember nanti, diganti menjadi gelaran doa bersama.
"Saya mengimbau yang akan demo pada tanggal 2 (Desember) untuk apa? Kan semuanya sudah. Alangkah indahnya diganti dengan doa bersama," kata Gatot setelah memberikan arahan kepada gubernur seluruh Indonesia di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (24/11).
Gatot berpendapat apa yang diminta masyarakat pada aksi sebelumnya (4/11) sudah difasilitasi oleh pemerintah melalui Polri. Proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama sampai saat ini masih terus berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menuturkan sebaiknya aksi 2 Desember dijadikan ajang untuk menunjukkan pada dunia international bahwa Indonesia dengan mayoritas penduduk islam yang damai, indah dan rahmatan lil alamin.
Gatot mengaku khawatir terhadap ancaman yang datang untuk memecah belah Indonesia. Dia menduga ada pihak asing yang mencoba memecah belah Indonesia
"Biarin aja diejek khawatir. Ya memang saya khawatir, siapa yang enggak khawatir," ujar Gatot.
Ajakan Berkumpul 30 NovemberDi sisi lain, Gatot juga mengajak seluruh gubernur untuk berkumpul bersama masyarakat di provinsi maupun kota/kabupaten seluruh Indonesia pada 30 November nanti.
"Tunjukan bahwa indonesia kumpulan patriot sejati. Tanggal 30 November, pagi, berkumpul di provinsi, kabupaten bersama untuk menunjukkan ikat kepala merah putih dengan judul Nusantara Satu," tutur Gatot.
Gatot menyatakan aksi itu nantinya akan bertemakan Indonesia milikku, Indonesia milikmu, Indonesia milik kita bersama. "Itulah bhinneka tunggal ika," kata dia.
Di Ibu Kota, kata Gatot, kegiatan akan digelar pukul 07.00 WIB di silang Monas. Kegiatan itu akan berisi pembacaan puisi dan doa bersama secara bergantian dari semua pemuka agama di Indonesia.
(gil)