Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut keputusan Presiden Joko Widodo mengikuti salat Jumat bersama massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia di Monas diambil secara mendadak. Ia berkata, agenda tersebut tidak direncanakan sebelumnya.
"Memang spontan, tadi tak direncanakan," ucap Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (2/12).
Jokowi, menurut Kalla, memutuskan hal itu karena ingin mendengarkan secara langsung tuntutan massa terkait dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Kalla berkata, berbagai desakan terkait kasus yang menjerat Basuki alias Ahok merupakan hal wajar. Namun, ia menyatakan pemerintah akan tetap mengikuti proses hukum yang berjalan sesuai peraturan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ingin lebih tegas dan cepat tapi kami tetap pada pendirian: hukum yang adil," kata Kalla.
Lebih dari itu, Kalla memuji peserta Aksi Bela Islam III yang tidak membubarkan diri meskipun hujan deras turun di kawasan Monas. Begitu pula dengan sikap massa GNPF MUI yang langsung membubarkan diri usai salat Jumat.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi berjalan kaki dari Istana Merdeka menuju Monas untuk mengikuti salat Jumat. Ia datang dalam guyuran hujan dan pengawalan ketat Pasukan Pengamanan Presiden.
Jokowi datang bersama Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan beberapa pejabat negara lainnya.
"Saya ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena seluruh jemaah hadir tertib dalam ketertiban sehingga acara berjalan dengan baik.
Allahu akbar, allahu akbar, alluhu akbar," kata Jokowi.
(abm/gil)