Kisah Pedagang yang 'Merugi' Saat #Aksi212

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2016 08:14 WIB
Banyaknya makan dan minuman yang dibagikan gratis kepada peserta aksi membuat para pedagang tidak meraup untung maksimal saat Aksi Bela Islam III.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) kembali menggelar Aksi Bela Islam III menuntut ditangkapnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penistaan agama di Jakarta, Jumat (2/12). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan hanya peserta, #Aksi212 yang menuntut agar Ahok diadili juga dipadati pedagang asongan. Mulai dari pedagang makanan ringan sampai pedagang minuman beredar di sekitar lokasi tersebut. Mereka berharap aksi yang diikuti sekitar ratusan ribu orang itu, mendatangkan pundi-pundi rezeki.

Dari segi jumlah, peserta aksi ini tidak kalah dari aksi yang dilakukan pada 4 November lalu. Saat konferensi pers kemarin, GNPF MUI bahkan mengklaim aksi diikuti kurang lebih dua juta orang. Diketahui, kapasitas kawasan Monas sendiri dapat menampung sekitar 600-700 ribu orang.

Namun jumlah peserta yang terbilang cukup banyak itu tak menjadi jaminan pendapatan bagi pedagang minuman dan makanan ringan. Hari ini, mereka mengaku pendapatannya jauh berkurang jika dibandingkan dengan aksi 4 November.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 4 bulan lalu saya juga dagang. Habis semua dapet untung kotor Rp1,5 juta, untung bersih Rp700 ribu. Hari ini sekitar Rp200 ribu," kata salah satu pedagang minuman Fandi Alfan saat ditemui CNNIndonesia.com usai salat Jum'at (2/12).

Sejak pagi Fandi mengayuh sepeda mengelilingi sekitar monas. Ia membawa berbagai macam minuman ringan siap saji beserta kopi yang siap dijual.

Minuman siap saji itu digantung pada keranjang yang berada di stang sepeda. Saat matahari mulai redup dan langit menjadi gelap, Fandi memutuskan untuk berjualan di Jalan Medan Merdeka Selatan. Ia beranggapan jalan itu merupakan salah satu titik yang ramai lantaran tedapat Balai Kota DKI Jakarta.

Peserta aksi di jalan itu dapat dikatakan ramai. Dua ruas jalan dan trotoar itu dipadati peserta aksi. Namun jarang sekali dari mereka yang menghampiri Fandi untuk membeli minum.

"Mereka enggak beli minum karena banyak minum gratis. Enggak banyak yang beli, tapi saya tetap dagang," kata Fandi.

Kondisinya berbeda dengan aksi 4 November lalu. Saat itu, kata Fandi, dagangannya laris habis terjual pada sekitar pukul 13:00. 

"Tetapi habis tidak habis saya tetap jualan sampai acara ini selesai. Kalau sudah waktunya pulang, saya pulang," ujarnya.

Fandi bukan satu-satunya pedagang yang tidak mendapat banyak untung. Penjual makanan tahu gejrot, Didin Amninudin juga tak terlalu mendapat banyak untung.

Ia mengaku sudah berjualan sejak pukul 06:00 di Jalan Medan Merdeka Selatan. Makanan khas sumedang itu seperti tidak laku. Kurang lebih hanya 30 orang yang membeli makanan itu sampai pukul 13:00.

"Terasa banget hari ini enggak se-menguntungkan aksi 411 kemarin. Ya, namanya juga dagang memang enggak selalu laku banyak sih," kata Didin.

Salah satu peserta Aksi Bela Islam III Rahmat Arifin mengatakan, dirinya tidak tertarik untuk jajan karena banyak makanan dan minuman gratis. Selain itu, ia menilai makanan dan minuman yang dibagikan gratis, lebih terjamin kebersihannya.

"Ya kan gratis, enggak ada salahnya diterima," kata Rahmat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER