Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, belum mengetahui rencana partainya yang akan memberi jabatan pengganti setelah lengser dari kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Ade diwacanakan akan diperjuangkan untuk mendapat jabatan kenegaraan oleh pengurus pusat Partai Golkar.
"Saya tidak mau berandai-andai dan sekali lagi wacana itu di luar sepengetahuan saya," kata Ade di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengaku tidak mengikuti rapat pengurus yang membahas hal tersebut. Meski demikian, ia mengklaim tidak dalam posisi mengejar jabatan.
"Saya anggap ini soal kekuasaan, jabatan, dan saya tegaskan jangan sekali-kali dikejar," kata Ade.
Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, Ade mengisi posisi sebagai Ketua Fraksi Golkar di parlemen. Ade juga merupakan salah satu anggota dewan yang sudah menduduki kursi parlemen hingga 20 tahun.
Selain itu, di Partai Golkar, Ade tercatat pernah maju dalam pemilihan ketua umum pada musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Mei lalu. Namun saat itu, Ade harus rela dikalahkan Setya Novanto yang kini menjabat Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR.
Ade hingga kini juga masih menjabat sebagai Ketua Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang merupakan salah satu ormas sayap Partai Golkar.
Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar, Yorrys Raweyai sebelumnya menyatakan, jabatan kenegaraan untuk Ade sudah dibahas di internal partai.
Ia mengatakan, Golkar tidak akan mengesampingkan Ade meski jabatannya sebagai Ketua DPR digantikan oleh Setya Novanto.
"Apakah mungkin menteri, apakah mungkin duta besar, apakah Badan Pemeriksa Keuangan, apakah Otoritas Jasa Keuangan. Jabatan yang sesuai dengan kompetensi dia," kata Yorrys.
(rdk)