Jakarta, CNN Indonesia -- Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah mengumpulkan data antemortem dari 11 keluarga korban kecelakaan pesawat M-28 Skytruck P-4201 milik kepolisian. Data itu akan digunakan pada proses identifikasi.
"Sampai tengah malam tadi, tim antemortem sudah mengumpulkan 11 data antemortem dan DNA pembanding," ujar Direktur Eksekutif DVI Polri Komisaris Besar Anton Castilani di Jakarta, Senin (5/12), seperti dilansir
Antara.
Anton menuturkan, personelnya mendapatkan data tersebut dari keluarga korban yang bermukim di daerah Jabodetabek. Sementara itu, dua antemortem lainnya, yang diambil dari Jawa Tengah dan Banten, baru akan tiba di Jakarta hari ini, Senin (5/12).
Hingga berita ini diturunkan, tim pencarian gabungan baru menemukan empat korban kecelakaan pesawat tersebut. Empat korban tewas itu kini telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Batam, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Polda Riau Brigadir Jenderal Sam Budigusdian berkata, hanya satu dari empat jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh. Hal itu menyulitkan proses identifikasi.
Polda Kepri memperkirakan, korban kecelakaan itu telah bergeser sekitar lima kilometer dari titik jatuhnya pesawat. Atas dasar dugaan itu, wilayah pencarian korban akan diperluas.
Kepala Bidang Humas Polda Kepri Komisaris Besar Erlangga berkata, pencarian hari ini akan melibatkan 13 kapal. Dua kapal lain akan dioperasikan untuk mengevakuasi ekor pesawat yang Ahad lalu telah ditemukan.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum dapat memastikan penyebab kecelakaan pesawat milik Polri itu. Direktur Operasional AirNav Indonesia Wisnu Darjono menuturkan, cuaca dan jarak pandang di Kabupaten Lingga dalam kondisi normal ketika peristiwa nahas itu terjadi.
Sabtu lalu, pesawat M-28 Skytruck P-4201 yang mengangkut 13 awak hilang kontak di wilayah udara Kabupaten Lingga. Pesawat baling-baling berwarna biru putih tersebut dalam perjalanan untuk mengantar petugas BKO Ditpoludara Baharkam Polri ke Polda Kepri.
(abm)