Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis politik Rachmawati Soekarnoputri mengaku tidak mengetahui adanya aliran dana di balik #Aksi212 yang berlangsung di Monumen Nasional, Jakarta. Kalaupun aliran uang itu benar ada, kata dia, dana tersebut pasti digunakan untuk kebutuhan logistik para peserta aksi.
"Kalau misalnya uang itu untuk demo, pasti dimasukkan ke surat perizinan yang dikirim ke Polda. Orang demo perlu logistik, makan dan minum. Itu kan biasa," kata ujarnya di Jakarta, Rabu (7/12).
Rachmawati membantah terlibat pada penyaluran dana untuk #Aksi212 yang disebut sejumlah pihak sebesar Rp300 juta. Ia mengatakan dugaan aliran dana itu juga tidak berhubungan dengan sangkaan makar yang menjeratnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dikaitkan dengan makar, uang Rp300 juta itu cukup atau tidak? Itu kan paling untuk membayar jajan bakso dan air mineral," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, kepolisian telah mengantongi nama penyumbang dana yang diduga untuk memuluskan rencana makar.
Rikwanto berkata, dugaan itu muncul pada proses penyidikan yang saat ini masih berlangsung. "Dugaan itu dipertajam untuk mencari tahu kepentingan di balik aliran dana tersebut," ucapnya.
Jumat pekan lalu, sebelum #Aksi212 dimulai, Polda Metro Jaya menangkap Rachmawati. Setelah itu, ia diperiksa di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok, lantas ditetapkan menjadi tersangka.
Rachmawati disangka melanggar pasal 107 juncto pasal 110 juncto pasal 87 KUHP tentang perbuatan makar.
(abm/asa)