Mantan Pimpinan JI Nasir Abbas Dipukuli Napi Kasus Teroris

Yuliawati | CNN Indonesia
Kamis, 15 Des 2016 10:54 WIB
Pengamat teroris dan mantan pimpinan Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas, dipukuli napi kasus terorisme saat berkunjung ke LP Madiun.
Pengamat teroris Nasir Abbas mengalami pukulan ringan saat mengunjungi LP Madiun. (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah Nasir Abbas dipukuli narapidana kasus teroris saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Madiun, Jawa Timur. Saat itu Nasir bersama rombongan dari Universitas Indonesia bertemu dengan warga binaan kasus teroris yang telah menjalani rehabilitasi.

“Saat sedang bersalaman kemudian dipukul, tim keamanan segera melakukan pengamanan,” kata Kasubag Humas Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Ditjen Lapas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Akbar Hadi Prabowo, dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (15/12).

Menurut Akbar, kunjungan rombongan UI dalam rangka penelitian program rehabilitasi warga binaan kasus teroris. Pertemuan terjadi pada Selasa, 13 Desember sekitar pukul 09.00 WIB. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Rupanya mereka yang diajak berdiskusi berseberangan dengan Nasir Abbas,” kata Hadi.

Menurut Hadi, pemukulan itu hanya menyebabkan luka ringan dan tak membuat Nasir Abbas babak belur. “Dia tak perlu sampai dirawat di rumah sakit, hari itu juga langsung berangka ke Surabaya,” kata Hadi.

Menurut Hadi, tim lembaga pemasyarakatan tak menyangka terjadinya pemukulan. Narapidana yang diikutsertakan dalam diskusi pun telah menjalani program pembinaan.

“Masih dalam proses rehabilitasi,” kata Hadi yang enggan menyebutkan identitas narapidana pemukul Nasir.

Hadi juga mengatakan, ke depannya, tim lapas akan lebih berhati-hati agar peristiwa semula tak akan terjadi.

Nasir Abbas merupakan mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI). Dia pernah memimpin jaringan teroris ini untuk wilayah di Asia Tenggara, seperti, Sabah Malaysia, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara.

Nasir Abbas pernah mengatakan, dirinya merupakan guru dari Imam Samudra serta guru dari para teroris terkenal lainnya di Asia yang telah banyak menciptakan banyak kamp latihan bagi para pemuda.

Nasir Abbas ditangkap detasemen khusus anti teror dengan dipimpin langsung oleh mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Saud Usman Nasution pada 2002. Setelah mengikuti program rehabilitasi, dia kini menjadi pengamat teroris yang kerap membantu pemerintah menanggulangi terorisme.
(yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER