Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, modus baru tindakan teror di Indonesia adalah menggunakan perempuan sebagai pelaku atau 'pengantin' bom bunuh diri. Modus yang sama telah digunakan kelompok teroris di negara lain.
"Ya itu modus baru (di Indonesia). Mereka (pelaku teror) menggunakan wanita. Kita ingat bomnya Rajiv Gandhi (PM India), bom bunuh diri yang dikalungkan dengan bunga. Yang mengalungkan adalah wanita. Kemudian di Suriah, Irak, Afganistan, di Jordan juga sangat biasa. Karena wanita dianggap lebih tidak mencurigakan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/12).
Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri sebelumnya menangkap sekitar 11 terduga teroris jaringan anggota ISIS Bahrun Naim. Salah satu yang ditangkap adalah Dian Yuli Novi. Ia diduga akan menjadi calon pelaku bom bunuh diri. Dian ditangkap di indekosnya, Jalan Bintara Raya, Bekasi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, menurut Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, Dian akan diantar oleh dua rekannya yaitu Nur Solihin dan Agus Supriyadi ke Masjid Istiqlal. Dari sana, Dian akan berjalan kaki menuju Istana Negara untuk meledakan diri. Bom rakitan yang dibawa Dian dirakit dalam penanak nasi, atau seruoa dengan bom panci di Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, Dian telah sangat terpengaruh sehingga mengubah pola pikirnya dan itu tidak disadari olehnya.
"Tidak semua wanita mudah (dipengaruhi) karena umumnya wanita memiliki kecurigaan yang tinggi. Tapi jika berhasil dipengaruhi, dia sangat efektif," kata Boy.
Boy mengatakan, perempuan efektif digunakan karena masyarakat dan aparat penegak hukum cenderung tidak curiga dan memandang sebagai simbol kedamaian. Akhirnya, perempuan dijadikan alat efektif untuk mengelabuhi objek sasaran.
"Seolah-olah wanita simbol kedamaian, berikan situasi yang menyejukan, (tapi kemudian) dimanfaatkan,
Menurut Boy, biasanya perekrutan perempuan menjadi pengantin melalui beragam cara, di antaranya melalui doktrinisasi pikiran dan pernikahan.
(rel/yul)