KPK Butuh Ratusan Personel Baru dari Polri

M Andika Putra | CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 02:25 WIB
Tahun ini KPK butuh 200 personel, sedangkan tahun depan dua kali lipatnya. Sebagian besar tenaga penyidik diambil dari Polri.
Tahun ini KPK butuh 200 personel. Sebagian besar tenaga penyidik diambil dari Polri. (Ilustrasi foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan lembaganya membutuhkan banyak tenaga kerja. Mayoritas tenaga kerja akan diambil dari Polri sebagai penyidik KPK.

"KPK kan butuh tenaga banyak, tahun ini kita butuh 200, 2017 kita butuh 400. Sebagian besar kita akan minta dari Polri," kata Agus di kantor KPK, Jakarta Selatan, Senin (5/12).

Agus menyampaikan, lembaganya akan lebih banyak merekrut lulusan baru dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) untuk menjadi penyidik KPK. Lulusan PTIK akan diuji sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, pernyataan Agus disambut baik oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dia juga menilai KPK membutuhkan banyak personel.

Nantinya, selain menyuplai personel kepada KPK, Polri juga akan menerapkan program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) untuk mengurangi praktik korupsi. Program ini berlaku untuk polisi wanita (Polwan) di seluruh Indonesia.

"Nanti di bawah supervisi dan bimbingan KPK. Di beberapa tempat sudah jalan, kita akan buat masif di seluruh Indonesia untuk seluruh polwan, supaya polwan kalau mereka bergerak, perempuan ini kan resistensi anti korupsinya tinggi," kata Tito.

Tito menjelaskan kalau program ini berjalan, budaya korupsi di lingkungan Polri akan berkurang. Polisi yang berkelamin laki-laki pun akan ikut untuk tidak korupsi seperti polwan.

Tito mengatakan, penambahan personel KPK dari Polri dan program SPAK membutukan kerja sama yang baik antara KPK dengan Polri.

Tito Minta Maaf KPK

Beberapa pihak sempat memperkirakan hubungan kedua lembaga itu merenggang karena Tito sempat membandingkan kerja Polri dengan KPK dalam penetapan tersangka. Tito menyinggung hal itu saat memberi sambutan Aksi 212 pada Jumat lalu.

Menurutnya, beberapa kali Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama diperiksa KPK, belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun di tangan Polri, Ahok mudah jadi tersangka.

Menanggapi sambutan Tito, Agus mengatakan bahwa Tito telah menyampaikan maaf. Agus bahkan tidak mempermasalahkan ucapan Tito.

"Udah lama (minta maaf), seketika itu. Beliau langsung WA saya pada saat itu," kata Agus. (pmg/rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER