Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyebut para terduga teroris yang digerebek di Tangerang Selatan hari ini merupakan jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD), organisasi pimpinan Aman Abdurahman alias Oman. Jaringan ini dianggap sebagai kelompok yang memiliki jaringan global dan paling diwaspadai pergerakannya.
"Mereka semua adalah jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD)," tutur Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Awi Setiyono di Jakarta, Rabu (21/12).
Awi mengatakan, salah satu terduga teroris yang ditembak mati di rumah kontrakannya, Omen, adalah mantan narapidana kasus pembunuhan. Omen direkrut oleh narapidana kasus terorisme, Ahmad Taufik alias Ovie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Omen, yang bersangkutan adalah mantan narapidana pembunuhan. Ia direkrut Ovie," kata Awi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun
CNNIndonesia.com, Ovie adalah narapidana kasus terorisme yang divonis tujuh tahun penjara pada 2014 lalu. Ovie dinyatakan bersalah karena berencana meledakkan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta pada 2013 silam.
“Kuncinya pada sosok Omen yang diduga hasil didikan Ovie napi terorisme yang saat ini ada di Nusa Kambangan. Ovie ini berafiliasi kepada ISIS,” kata Direktur Community of Ideological Islamic Analyst, Harits Abu Ulya.
Namun, kata Harits informasi soal ini akan lebih mudah diselidiki apabila para terduga teroris tidak meninggal dunia.
"Andaikan yang tiga orang itu tidak tewas tentu penyidikan akan banyak membuahkan hasil untuk pengembangan," kata Harits.
Hari ini, Detasemen Khusus 88 Mabes Polri melakukan pengerebekan di sebuah rumah kontrakan, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten.
Polisi telah menangkap satu orang terduga teroris. Sedangkan, tiga orang terduga teroris lainnya tewas di lokasi, yaitu Omen, Irwan, dan Helmi.
Sementara ini polisi belum memiliki informasi detail terkait dua tersangka lainnya yang ditembak mati di lokasi, yaitu Irwan dan Helmi. Begitu pula dengan terduga teroris yang berhasil ditangkap dalam kondisi hidup, Adam Noor Syam.
Menurutnya, polisi baru mengetahui Irwan berprofesi sebagai sopir di sebuah perusahaan air mineral di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan Helmi adalah pedagang bubur di Tasikmalaya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Suhardi Alius mengatakan saat ini teroris Indonesia sudah terhubung dengan jaringan luar negeri. Salah satunya, Jamaah Anshar Daulah (JAD) yang diketahui berbait kepada kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
(pmg/yul)