Jakarta, CNN Indonesia -- Penyaluran bantuan logistik untuk korban banjir bandang di sejumlah wilayah di kota dan kabupaten Bima masih jadi kendala yang cukup serius. Aparat gabungan kesulitan menyalurkan bantuan karena rubuhnya sejumlah jembatan.
Kepala Badan SAR Nasional Nusa Tenggara Barat, Nanang Sigit memperkirakan sekitar tiga sampai lima jembatan antar kota terputus di sejumlah wilayah di Bima.
"Masalah kami saat ini adalah penyaluran logistik yang tidak maksimal karena jembatan terputus dan ketinggian air di beberapa daerah masih cukup tinggi," kata Nanang kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nanang enggan memperkirakan jumlah pengungsi yang ada. Tapi ia menyatakan tim SAR NTB terus berusaha menyalurkan logistik ke sejumlah wilayah terdampak banjir.
Selain itu, proses evakuasi juga terus dilakukan. Nanang mengatakan, dalam proses evakuasi, tim SAR kerap berhadapan dengan warga yang menolak dievakuasi karena ingin menjaga harta bendanya.
"Banyak juga yang tidak mau dievakuasi karena ingin jaga rumah mereka. Tetapi, prinsipnya evakuasi yang sifatnya
emergency itu sudah selesai. Sekarang hanya evakuasi minor," ucapnya.
Nanang melanjutkan, berdasarkan pantauannya banjir di sejumlah wilayah di kota dan kabupaten Bima sudah mulai surut. Namun masih ada beberapa wilayah seperti Kampung Sumbawa yang tergenang hingga sekitar 50 cm.
"Itu kondisi yang saya ketahui pada pukul 06.00 Wita," ujar Nanang.
Tim SAR NTB hingga berita ini diturunkan belum menemukan laporan korban jiwa akibat banjir bandang di Bima yang merendam ribuan rumah itu.
(wis/obs)