Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri memastikan hanya terdapat enam buah bom aktif di rumah kelompok terduga teroris yang terletak di Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan keenam bom itu berbentuk tabung yang terdiri dari berbagai ukuran. Bom paling besar berukuran tabung gas Elpiji 3 kilogram, sementara yang paling kecil berukuran tabung gas kaleng.
"Kemarin di Tangerang Selatan jumlah bom ada enam. Bom ini jenisnya bom tabung," kata Rikwanto di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (21/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, bom aktif itu berbentuk tabung dan telah dibungkus oleh perakitnya dengan ditambahi bahan berbahaya seperti paku. Namun demikian, kata Rikwanto, seluruh bom berdaya ledak rendah.
"Kategorinya
low explosive," katanya.
Terkait dengan 11 bunyi ledakkan yang terjadi saat tim penjinak bom melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rikwanto menjelaskan, bunyi tersebut berasal dari sejumlah benda yang diduga bom. Benda-benda itu ikut diledakkan karena dikhawatirkan akan membahayakan.
"Semuanya didisposal termasuk yang diduga bom. Tapi yang kelihatan asli bom semuanya enam. Jadi banyaknya ledakan karena semua dicoba, takutnya dikiranya bukan bom padahal bom," ujar Rikwanto
Sebelumnya, Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengatakan, tim penjinak bom sudah meledakkan 11 dari 14 bom yang terdapat di kediaman kelompok terduga teroris Tangerang Selatan.
Ayi mengatakan, jumlah bom tersebut masih mungkin bertambah karena ruangan lain di rumah kontrakan belum digeledah.
Sebanyak 11 bom yang diledakkan dan tiga lagi yang masih utuh, ditemukan di dalam satu ruangan. Sejak siang, secara bertahap petugas meledakkan bom tersebut.
(obs)