Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memiliki peci yang biasa dipakai oleh Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur.
Istri Gus Dur, Shinta Nuriyah memberikan peci itu kepada Jokowi saat mengunjungi Wahid Institut pada 26 September 2013.
"Padahal haul tujuh tahun wafatnya Gus Dur, peci itu menjadi pengingat buat saya. Menjadi pengingat buat kita semua untuk selalu berusaha meneladani Gus Dur," kata Jokowi saat memberi sambutan pada Haul ketujuh Gus Dur di Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jum'at (23/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menjelaskan bahwa Gus Dur selalu menjalin silaturahmi melampauai sekat-sekat primordial. Selain itu, Gus Dur juga memiliki kesederhanaan, rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Menurut Jokowi, sifat Gus Dur itu patut diteladani oleh seluruh masyarakat Indonesia. Orang yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa ini berhasil meninggalkan contoh perilaku baik yang layak ditiru.
Jokowi menuturkan bahwa sikap dan lagu perjuangan Gus Dur sejalan dengan misi utama kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Misi untuk menuntun manusia menuju akhlak mulia dan menebar rahmat bagi seluruh alam. Hal itu juga berkaitan untuk membangun Indonesia dengan kesejahteraan.
"Selama hidupnya Gus Dur selalu mengingatkan kita bahwa negara Republik Indonesia adalah milik kita bersama. Bukan milik golongan dan bukan milik perseorangan," kata Jokowi.
Sebelumnya, ia mengaku sejak pagi sudah diingatkan untuk memakai peci Gus Dur yang diberikan kepadanya. Tetapi peci itu urung dipakai lantaran disimpan di Solo.
"Waktunya tidak cukup untuk membawa kesini. Jadi tidak bisa saya pakai pada malam hari ini di hari haul Gus Dur. Nanti tahun depan insya Allah saya pakai," pungkasnya.
Ucapan Jokowi itu disambut meriah oleh masyarakat yang hadir. Hampir di setiap sela sambutan, masyarakat selalu bertepuk tangan sambil tertawa.
Selama memberikan sambutan Jokowi juga berbicara dengan sangat interaktif. Ia sering bertanya kepada masyarakat ketika memberikan pernyataan yang dijawab dan disetujui. Seperti ketika menjelaskan bahwa Gus Dur selalu mengatakan 'gitu aja kok repot' dalam mengambil keputusan yang rumit.
(evn)