Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga orang warga negara Indonesia dideportasi otoritas Turki lantaran terindikasi akan ikut berperang di Suriah.
Ketiga orang tersebut telah tiba di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (24/12). Ketika dimintai keterangan, ketiganya mengaku tidak mengenal satu sama lain.
Pada 18.57 WIB, hari itu, ketiganya dibawa ke Markas Komando Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, dikawal oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga orang itu di antaranya adalah TG, laki-laki, 18, asal Riau; JJ, laki-laki, 25, asal Bandung; dan I, 21, asal Jakarta Utara.
Ketika dikonfirmasi, Markas Besar Polri membenarkan hal tersebut. "Benar informasi itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Rikwanto.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai peristiwa ini.
Saat ini Suriah tengah dilanda konflik berkepanjangan. Di sana, terjadi peperangan antara pemerintah Bashar Al Assad melawan pemberontak dan kelompok teror ISIS.
Belum diketahui apakah ketiga orang itu hendak bergabung dengan ISIS. Namun, sejak 2014 lalu, sudah beberapa kali terjadi penangkapan warga Indonesia yang hendak bergabung dengan kelompok pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi itu.
Selain itu, diduga telah banyak WNI yang tidak terdeteksi dan lolos bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka biasanya masuk ke wilayah konflik melalui Turki yang berbatasan langsung dengan negara tersebut.
(aal/yul)