Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah mempelajari konten sebuah video di media sosial
Youtube yang merekam penemuan logistik berupa makanan dan minuman dengan kemasan bertulis Indonesian Humanitarian Relief (IHR).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial.
Dalam sebuah
posting di
Facebook, akun bernama Moch Zain menduga, logistik yang diberikan IHR—kelompok pimpinan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir—ditujukan untuk mendukung kelompok teror Jaysh Al-Islam yang memberontak pemerintahan Bassar Al-Assad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang pelajari konten video itu. Dilakukan pendalaman lebih lanjut kebenaran cerita dalam konten-konten video tersebut," kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).
Menurut Boy, Polri telah memiliki daftar nama sejumlah lembaga kemanusiaan yang kerap dijadikan tempat penampungan bantuan untuk kelompok teroris. Namun untuk lembaga kemanusiaan yang ditujukan IHR, polisi akan mengumpulkan informasi lebih dahulu.
IHR menyebut, bantuan telah diberikan kepada warga Suriah. IHR menyatakan telah menjalin kerja sama dengan lembaga kemanusian yang kredibel di Turki, yakni Insan Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau dikenal dengan nama IHH.
Menurut IHR, IHH adalah lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.
"Ini informasinya sudah bertahun-tahun. Ada sejumlah tempat penampungan uang yang infonya dijadikan tempat sumbangan (teror) dan sebagainya," kata Boy.
Boy menuturkan, belum berencana untuk memanggil Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir terkait dugaan pengiriman bantuan untuk kelompok teror di Suriah ini. Penyidik saat ini fokus pada pendalaman kebenaran informasi dan pencarian fakta.
"Sekarang kumpulkan bahan keterangan yang relevan dengan apa yang tertuang dalam media sosial untuk dilakukan langkah konfirmasi dan klarifikasi," tuturnya.
Dugaan bantuan dana kepada kelompok teror di Aleppo, Suriah ramai diperbincangkan di media sosial setelah pemilik akun bernama Moch Zain memberitakan hal tersebut dalam akun Facebooknya.
Ia menduga bantuan yang digalang Bachtiar Nasir ditujukan untuk mendukung kelompok teror Jaysh Al-Islam yang ia sebut sebagai kelompok pemberontak terhadap pemerintahan Bassar Al-Assad.
Namun IHR langsung membantah isu bahwa donasi yang digalang untuk Suriah ditujukan untuk membantu kelompok teror di negara tersebut. IHR menyebut isu itu sebagai fitnah.
Dalam situs resminya, IHR menyebut, pihak yang mengaitkan mereka dengan GNPF MUI berusaha melakukan usaha memecah belah solidaritas umat Islam.
"Tuduhan IHR tidak menyalurkan (bantuan) untuk warga Suriah jelas tuduhan fitnah dan tidak benar. Pihak-pihak yang melakukan propaganda ini hanya menyandarkan kepada satu potongan berita, tanpa mau melihat informasi secara utuh," demikian pernyataan sikap IHR dalam situs resmi lembaga itu, Selasa (27/12).
(rdk)