Pentolan Perampok Pulomas Melawan Polisi dengan Pedang

CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 12:44 WIB
Pelaku perampokan disertai pembunuhan sadis di Polumas, Ramlan Butarbutar, sempat melakukan perlawanan ketika disergap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan Ramlan ditembak karena melawan petugas saat ditangap di Bekasi. (Rachman Haryanto/ Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pelaku perampokan disertai pembunuhan sadis di Polumas, Ramlan Butarbutar, yang akhirnya tewas ditembak polisi, sempat melakukan perlawanan ketika disergap.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan Ramlan ditembak karena melawan petugas saat ditangap di Bekasi. “Dia melawan pakai pedang,” ucap Argo kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/12).

Argo mengatakan Ramlan selama ini dikenal sebagai residivis. Sedangkan untuk pelaku lainnya, polisi masih mendalami. “Nanti kita lihat. Ada adiknya si Ramlan itu masih kita dalami,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi, kata Argo, masih terus mengembangkan penanganan kasus ini dengan meminta keterangan dari para pelaku yang hidup.

“Nanti yang masih hidup kami tanya sejauh mana apakah sudah berlangsung lama dan berapa TKP,” kata Argo.

Argo menambahkan, saat ini olah tempat kejadian perkara sudah selesai dan polisi meminta agar setiap lingkungan perumahan meningkatkan pengamanan, termasuk melalui kamera pengintai atau CCTV.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Ramlan yang berjalan pincang dikenal sebagai pentolan dalam beberapa aksi kejahatan. Ramlan yang bertindak sebagai “kapten” dalam komplotan kejahatannya juga dikenal sebagai pemain lama dengan julukan geng Korea.

Komplotan Ramlan biasa beroperasi saat hari libur dengan memanfaatkan kondisi rumah yang sepi. Geng Korea ini kerap menyiksa korbannya.

 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER