Polisi Tangani Teror Bom di Rumah Sakit di Padang

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Des 2016 23:07 WIB
Teror bom mengejutkan penghuni Rumah Sakit Ibnu Sina di Padang, jelang malam tahun baru. Bom tersebut kini sudah ditangani polisi.
Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Barat berhasil menangani satu bom di Rumah Sakit Ibnu Sina, Padang, pada Sabtu (31/12) malam. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Gegana Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Barat berhasil menangani sebuah bom pada Sabtu (31/12) malam, yang ditemukan anggota satpam di RS Ibnu Sina, Padang.

"Bom berhasil ditangani sekitar pukul 20.00 WIB oleh polisi dengan cara diledakkan di lokasi parkir rumah sakit. Ada letupan kecil yang terdengar," kata Camat Padang Timur, Edityawarman, di Padang.

Setelah berhasil menangani bom itu, polisi juga menyisir rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom itu awalnya ditemukan petugas keamanan rumah sakit bernama Fadly, di lorong poliklinik rumah sakit. "Saya menemukan benda itu yang terbungkus kotak putih dengan bentuk yang agak aneh," katanya.

Ia pun mendekati mencoba mendekati benda itu untuk diperhatikan lebih dekat. Pada benda itu kemudian terlihat kabel listrik yang tersambung dengan pengatur waktu.

"Posisi kabelnya berada di atas kotak. Setelah itu saya memberanikan diri membawa barang itu menuju lapangan parkir," katanya.

Manajemen rumah sakit yang mengetahui kejadian itu akhirnya langsung menghubungi pihak kepolisan. Tak lama berselang petugas pun datang dan mengamankan barang itu. Kejadian itu sempat menimbulkan kekhawatiran di lingkungan rumah sakit.

Sejumlah pasien di lantai satu diungsikan keluar rumah sakit.

Bukan Bom

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Brigadir Jenderal Polisi Basarudin, menegaskan, benda mencurigakan yang ditemukan di RS Ibnu Sina, Padang, bukanlah bom.

"Saya sudah melihat dan memeriksa benda itu, itu bukanlah bom. Melainkan teror," kata Basarudin, Sabtu (31/12) malam.

Ia menjelaskan untuk dapat dikatakan sebagai bom terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi. "Meskipun benda yang ditemukan di rumah sakit memiliki kabel yang terhubung dengan penghitung waktu, itu hanya tiruan," katanya.

Sementara peledakan oleh tim Gegana Brimob Polda Sumbar terhadap benda itu, Basaruddin mengatakan, memang sudah menjadi prosedur operasi standar satuan itu. "Semua temuan benda yang mencurigakan, prosedurnya memang harus diledakkan," katanya.

Ia juga menghargai tindakan petugas keamanan rumah sakit, Fadly, yang pertama kali menemukan benda mencurigakan itu sekitar pukul 19.20 WIB.

"Tindakan yang dilakukan petugas keamanan sudah bagus, ketika menemukan benda mencurigakan langsung melapor ke polisi. Masyarakat lain juga harus melakukan hal yang sama," katanya.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan tetap peduli terhadap lingkungan sekitar. Aksi teror di rumah sakit itu saat ini masih dalam penyelidikan polisi setempat.

(antara/les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER