Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku perampokan yang disertai pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur membuang golok yang dipakainya untuk beraksi ke sebuah kali di Bekasi, Jawa Barat. Polisi berusaha menemukan senjata tajam itu karena akan digunakan sebagai barang bukti.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik sudah mengantongi sejumlah alat bukti seperti senjata api dan barang hasil rampokan.
Namun golok yang dipakai untuk mengancam korban itu belum ditemukan. Polisi sudah meminta tersangka Ridwan Sitorus alias Yus Pane yang ditangkap kemarin untuk menunjukannya. Namun ia mengaku sudah membuangnya untuk menghilangkan barang bukti.
Saat penggeledahan di kediaman Yus di Depok, Jawa Barat, polisi menemukan airsoft gun dan uang Rp800 ribu. Uang tersebut adalah sisa uang Rp7 juta yang diambil dari rumah korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Golok sudah dibuang ke Sungai Cikeas Bekasi," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/1).
Golok tersebut yang diduga dipakai untuk mengancam korban. Selain dengan golok, pelaku juga mengancam dengan menggunakan senjata api.
Dua pistol yang digunakan sudah diamankan. Selain airsoft gun dari rumah Yus Pane, sebelumnya polisi mengamankan dua senjata api yang dititipkan tersangka Erwin Situmorang pada penjual daun pisang di Pasar Cibinong bernama Ginon.
Selain golok, penyidik saat ini juga masih mencari mobil yang digunakan oleh komplotan ini. Mobil tersebut diketahui didapatkan dengan cara menyewa.
Empat pelaku perampokan saat ini sudah ditangkap polisi. Pemimpin kelompok ini, Ramlan Butar Butar tewas saat ditangkap bersama Erwin di Rawalumbu, Kota Bekasi, sehari setelah penemuan korban.
Erwin selamat meski menderita empat luka tembak karena melawan. Satu pelaku lainnya Alfin Sinaga ditangkap beberapa jam setelah penangkapan Ramlan dan Erwin.
Sedangkan pelaku keempat, Yus Pane, ditangkap kemarin di Medan, Sumatera Utara setelah sebelumnya dinyatakan buron oleh polisi.
(sur)