Kronologi Penyekapan Pulomas Versi Perampok

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 15:39 WIB
Para pelaku memilih rumah korban perampokan secara acak di kompleks Pulomas. Mereka mengintai selama dua hari sebelum beraksi.
Para pelaku memilih rumah korban perampokan secara acak di kompleks Pulomas. Mereka mengintai selama dua hari sebelum beraksi. (CNN Indonesia/Ajeng Dinar Ulfiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas mencari sasaran rumah yang akan dirampok secara acak. Target mereka adalah rumah yang pagarnya terbuka atau tidak dikunci.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan polisi telah mendapat rangkaian kronologi yang didapat polisi setelah mempertemukan dua pelaku perampokan yakni Erwin dan Alfin kemarin. 

Berdasarkan pengakuan mereka, kata Argo, para pelaku sudah memantau kompleks perumahan Pulomas sejak dua hari sebelum melancarkan aksinya pada 26 Desember 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 24 Desember, empat (pelaku) berencana makan di rumah makan padang dekat Kampus Maritim Pulomas," kata Argo di Polda Metro Jaya.
Dalam perjalanan ke rumah makan, empat pelaku, Ramlan Butar Butar, Erwin Situmorang, Alfin Sinaga dan Yus Pane mengamati rumah-rumah di kawasan itu. Mereka mengamati kemungkinan ada rumah pagarnya terbuka.

Karena tidak menemukan pagar terbuka, mereka melanjutkan rencana makan mereka.

Dua hari kemudian, Ramlan CS kembali ke Pulomas untuk mencari rumah yang dirampok. Saat melintas di depan rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, mereka melihat ada yang keluar dari rumah mewah itu.

"Mereka berhenti untuk memeriksa, ternyata pagarnya tidak dikunci," ujar Argo.

Orang yang pertama kali masuk adalah Yus Pane yang sampai sekarang belum tertangkap. Kemudian disusul oleh Ramlan dan Erwin. Sementara Alfin menunggu di mobil.
Kemudian terjadilah aksi perampokan dan penyekapan tersebut. Pelaku menyekap 11 orang dalam ruangan sempit hingga mengakibatkan enam diantaranya tewas kehabisan oksigen.

Saat para korban disekap, pelaku membongkar lemari di kamar milik Dodi di lantai dua. Para korban penyekapan ditemukan keesoakan harinya atau setelah 17 jam disekap pelaku.

Erwin saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena luka tembak yang dideritanya karena melawan saat akan ditangkap. Sementara Ramlan yang ditangkap bersama Erwin, tewas saat akan dibawa ke rumah sakit. Ramlan diketahui adalah bos kelompok ini.
Polisi menangkap para pelaku setelah 19 jam korban ditemukan tersekap di kamar mandi. Polisi mengenali pelaku dari rekaman kamera pengawas (CCTV). Para pelaku juga dikenal sebagai pemain lama kasus perampokan.

Untuk Yus Pane yang belum tertangkap, polisi menurut Argo sudah menetapkannya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Polisi menargetkan waktu tiga hari untuk mengungkap kasus ini. Dari hasil penyidikan sementara, motif kejahatan adalah perampokan. Namun sejauh ini polisi belum membeberkan benda berharga apa saja yang dijarah para perampok sadis ini. (sur/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER