Lima Korban Tewas Terbakar di Kapal Zahro Teridentifikasi

CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 19:54 WIB
Identifikasi lima korban salah satunya diambil dari bukti primer berupa gigi. Saat ini, korban yang belum teridentifikasi berjumlah 12 jiwa.
Penyerahan lima korban kapal Zahro ekspress yang terbakar di Teluk Jakarta. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi telah mengidentifikasi lima korban yang tewas saat kapal motor Zahro Ekspress terbakar pada Minggu (1/1). Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polisi RI Brigadir Jenderal Arthur Tampi mengatakan, identifikasi itu salah satunya diambil dari bukti primer berupa gigi korban.

"Kami terbantu catatan dokter soal gigi, dan catatan serta foto korban yang menampilkan semua giginya saat tersenyum sehingga bisa kami cocokkan," ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/1).

Lima korban yang teridentifikasi itu di antaranya M Nurdin (40) berdomisili di Depok, Jawa Barat. Dia berhasil diidentifikasi dari gigi berupa tambalan sewarna pada dua gigi dan tambalan sementara di gigi 35.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, Nazwa Sarla (11) domisili Depok, Jawa Barat. Nazwa teridentifikasi dari gigi 14 yang hilang dan tambalan sewarna pada dua gigi. Selain itu, penyidik juga mengetahui gigi yang belum tumbuh sempurna.

Ketiga, Yeti Herawati (43) domisili Bogor, Jawa Barat. Yeti teridentifikasi dari gigi taring dan terdapat infeksi gigi polar tiga, juga bentuk gigi depan.

Keempat, Muhammad Bunyamin (43) yang bertempat tinggal di Cilandak, Jakarta Selatan. Dia teridentifikasi dari gigi taring gingsul. Selain itu ada juga kumis yang ditemukan oleh penyidik.

Sementara korban kelima yaitu Otih Sugiarti (69) yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Otih teridentifikasi dari bukti sekunder berupa sepatu putih yang dikenakannya, arloji merek Fosil dan baju warna merah. Hasil identifikasi itu sesuai dengan data antomortem 007 dan data posmortem 005.

Arthur mengatakan, korban lainnya belum teridentifikasi karena mengalami luka bakar 100 persen. Proses identifikasi pun sulit dilakukan karena sedikitnya informasi yang diterima.

"Kami meminta kepada keluarga atau rekan yang mengenal korban dan belum dapat diidentifikasi untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya," ucapnya.

Sebelumnya, polisi telah berhasil mengidentifikasi tiga korban terbakar kemarin (2/1). Mereka adalah Dewi, Nia Kurniati, dan Tjung Kho Lie. Dengan demikian, korban yang belum teridentifikasi saat ini berjumlah 12 jiwa.

Serah Terima Jenazah

Suasana pilu juga meliputi serah terima lima jenazah dari pihak rumah sakit kepada keluarga. Jenazah yang telah diterima keluarga langsung dibawa ke kediaman masing-masing.

Salah satunya, Muhammad Bunyamin. Pria yang berprofesi sebagai guru matematika di SMA Al Azhar Pusat itu telah ditunggu oleh pihak keluarga di Majalengka, Jawa Barat.

Rekan mengajar Bunyamin, Lili Purnama mengatakan, saat kejadian itu Bunyamin pergi ke Pulau Tidung bersama istri dan dua anaknya. Hingga saat ini, istri Bunyamin, Lin Marlina dan anak sulungnya, Fahra Azahra (17) belum berhasil diidentifikasi. Sedangkan, putra bungsu Bunyamin, Abdan Syakura (14) masih menjalani perawatan di RS Tarakan.

"Jenazah akan dibawa ke Majalengka, keluarga juga sudah menunggu tapi tidak hadir di sini karena sedang menjemput anak bungsunya Pak Bunyamin," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER