Soal FPI, Petinggi GMBI Minta Anggotanya Menahan Diri

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2017 12:53 WIB
GMBI dan FPI belum pernah berseteru sebelum pembakaran di Bogor. GMBI meminta kepolisian mengusut penyerangan terhadap anggota dan kantor mereka.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia meminta seluruh anggota mereka menahan diri terhadap pembakaran sekretariat organisasi masyarakat itu di Bogor, Jawa Barat. Mereka menyerahkan peristiwa itu kepada kepolisian.

"Ada instruksi melalui Whatsapp. Semua anggota harus menahan diri, khususnya mereka yang ada di lokasi kejadian," tutur staf bidang hukum GMBI Fidelis Giawai melalui sambungan telepon, Jumat (13/1).

Fidelis mengatakan, lembaganya akan menunggu kepolisian mengusut pembakaran sekretariat GMBI di Ciampea, Bogor. Di sisi laini, pimpinan GMBI juga meminta anggota mereka bersiaga terhadap serangan ormas lain.
Rabu dan Kamis kemarin, massa GMBI menyampaikan pendapat di sekitar markas Polda Jawa Barat. Mereka mendukung langkah kepolisian menindak dugaan pelecehan simbol negara yang dituduhkan kepada petinggi FPI, Rizieq Shihab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata Fidelis, Kamis petang kemarin ormasnya dituding menyerang sejumlah anggota FPI yang juga berunjuk rasa di sekitar Polda Jabar.

"Dari pagi sampe bubar, kami duduk-duduk saja. Tidak benar kami berorasi saat salat berjamaah. Memang belakangan ada ada kericuhan, tapi anggota kami yang dipukuli," ujarnya.
Fidelis berkata, usai keributan di sekitar markas Polda Jabar, beberapa kabar bohong yang menyudutkan ormasnya beredar di media sosial. Akibatnya, kata dia, anggota GMBI diserang orang tidak dikenal saat pulang ke Ciamis.

Selain sekretariat mereka di Bogor, kantor GMBI di Tasikmalaya juga diserbu sejumlah orang yang diduga anggota FPI.

"Sebelum kejadian ini kami tidak pernah bergesekan dengan FPI," kata Fidelis.
GMBI berdiri tahun 2002. Kantor pusat mereka berada di Bandung. Ormas tersebut beberapa kali melaporkan dugaan tindak pidana pejabat negara ke lembaga penegak hukum.

Februari 2015, GMBI melaporkan Abaraham Samad ke Bareskrim Polri atas dugaan kepemilikan senjata api tanpa izin. Abraham ketika itu menjabat Ketua KPK.

Pada tahun yang sama, GMBI juga pernah melaporkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ke Kejaksaan Tinggi Bandung atas tuduhan korupsi dana kegiatan Bandung Creative City Forum.

Di sisi lain, GMBI pernah melaporkan Tempo ke Bareskrim atas laporan investigasi rekening gendut sejumlah perwira tinggi kepolisian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER