Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, diserang oleh sekelompok orang pada Jumat (13/1) dini hari.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan insiden penyerangan kantor GMBI di Ciampea terjadi sekira pukul 02.51 WIB. Akibat penyerangan itu, satu rumah dan kantor GMBI dibakar.
Menurutnya, berdasarkan keterangan yang diambil penyidik di tempat kejadian perkara, massa yang melakukan penyerangan berasal dari organisasi masyarakt Front Pembela Islam (FPI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku yang terlihat kurang lebih 150 orang, dari 150 sudah diamankan 20, diperiksa di Polres Bogor," kata Rikwanto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
Ia menjelaskan, dari pemeriksaan awal, insiden bermula dari informasi yang beredar di media sosial. Di mana disebutkan bahwa salah satu anggota FPI kena tusuk dan terjadi penculikan terhadap anggota FPI.
Rikwanto menambahkan, kejadian ini merupakan ekses dari kericuhan antara massa FPI dan GMBI di depan Markas Polda Jawa Barat menyusul pemeriksaan terhadap pemimpin FPI Rizieq Shihab pada sore hari.
"Jadi banyak informasi beredar dan informasi ini menyulut reaksi dari anggota ormas FPI di Bogor sehingga terjadi penyerangan tersebut," ucapnya.
Rikwanto menyampaikan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalami peran para pihak yang telah diamankan.
Selain itu, ia menambahkan, polisi juga sedang menaksir kerugian materiil yang dialami GMBI. Berdasarkan informasi yang diterima polisi sejauh ini, tidak ada anggota GMBI yang menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Saat ini masih pendalaman, siapa berbuat apa akan jelas nantinya. (Untuk GMBI) dari laporan yang kami dapat tidak ada korban, hanya kerugian materiil. Masih ditaksir nilainya," katanya.
Lebih dari itu, Rikwanto mengimbau seluruh anggota FPI, GMBI, dan masyarakat Jawa Barat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi atas insiden yang terjadi dini hari tadi.
Polisi juga meminta seluruh masyarakat untuk menyaring setiap informasi yang diterima lewat media sosial. Polisi memastikan, akan mengambil langkah hukum bagi pihak-pihak yang melakukan tindak pidana.
"Jangan menelan mentah-mentah. Karena yang terjadi dini hari tadi berkaitan dengan informasi tersebut. Kami harapkan tidak ada lagi benturan, kalau ada tindak pidana laporkan ke polisi terdekat untuk proses hukum," tutur Rikwanto.
Ratusan orang yang diduga anggota FPI membakar kantor GMBI di Ciampea, Jumat (13/1) dini hari. Polisi menangkap 20 orang terduga pelaku pembakaran tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebut massa FPI itu berjumlah sekitar 150 orang dan berasal dari Pondok Pesantren At-Taqwa, Cikampak, pimpinan H Basyit.
Yursi mengatakan, kepolisian setempat telah berupaya mencegah bentrokan antara dua organisasi masyarakat tersebut. Namun, kata dia, jumlah polisi yang bertugas di lokasi tidak sebanding dengan massa.