Ubah UU Kekhususan, Plt Gubernur DKI Belajar ke Sultan Yogya
CNN Indonesia
Minggu, 15 Jan 2017 09:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevisi peraturan tentang kekhususan Jakarta sebagai ibu kota. Untuk itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumarsono beserta jajaran pejabat Pemprov Jakarta belajar dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.
"Dari pertemuan ini, pertama kami menimba pengalaman dalam pengelolaan keistimewaan Yogyakarta," kata Plt Gubernur yang akrab disapa Soni usai pertemuan dengan Sultan di Keraton Yogyakarta.
Menurut Soni, Yogyakarta memiliki peraturan yang jelas soal keiistimewaan. Sedangkan kekhususan DKI Jakarta, menurutnya, tidak jelas sehingga kerap menimbulkan tumpang tindih kewenangan antara pusat dan daerah.
Lebih jauh ia menilai Jakarta belum tajam merumuskan poin-poin tentang kekhususan daerah ibu kota. Nantinya, revisi yang bakal difasilitasi Kementerian Dalam Negeri itu, akan membagi kewenangan antara pusat dan daerah serta dukungan pembiayaan dari pusat.
Selain itu, ia juga mengaku belajar dari Sultan mengenai kebudayaan, tata ruang, dan pertanahan yang menyangkut sejarah. Hal ini akan dicontoh dalam mengelola kebudayaan Betawi dan Kota Tua di Jakarta.
"Soal budaya, pengembangan Yogya tertata rapi dan patut dijadikan teladan dan pedoman untuk melestarikan budaya Betawi di Jakarta," tutur Soni.
Dalam pertemuan itu, juga dibahas rencana paket wisata budaya nusantara yang melibatkan Jakarta, Yogyakarta dan Bali. Sultan menyambut baik adanya kerjasama itu.
"Kami siap saja menyambut rencana Pemprov DKI untuk bekerja sama program wisata. Nanti secara teknis akan dilakukan pembicaraan yang lebih detail," tutur Sultan.
Soni bertamu ke Keraton dalam lawatan ke Yogyakarta, kemarin (14/1) malam. Sebelumnya, pejabat Pemprov Jakarta menggelar rapat kerja di kereta wisata dalam perjalanan Jakarta-Yogyakarta, pada Jumat malam (13/1). Jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta itu akan kembali ke Jakarta menggunakan kereta wisata pada Minggu pagi (15/1).
"Dari pertemuan ini, pertama kami menimba pengalaman dalam pengelolaan keistimewaan Yogyakarta," kata Plt Gubernur yang akrab disapa Soni usai pertemuan dengan Sultan di Keraton Yogyakarta.
Menurut Soni, Yogyakarta memiliki peraturan yang jelas soal keiistimewaan. Sedangkan kekhususan DKI Jakarta, menurutnya, tidak jelas sehingga kerap menimbulkan tumpang tindih kewenangan antara pusat dan daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia juga mengaku belajar dari Sultan mengenai kebudayaan, tata ruang, dan pertanahan yang menyangkut sejarah. Hal ini akan dicontoh dalam mengelola kebudayaan Betawi dan Kota Tua di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, juga dibahas rencana paket wisata budaya nusantara yang melibatkan Jakarta, Yogyakarta dan Bali. Sultan menyambut baik adanya kerjasama itu.
"Kami siap saja menyambut rencana Pemprov DKI untuk bekerja sama program wisata. Nanti secara teknis akan dilakukan pembicaraan yang lebih detail," tutur Sultan.
Soni bertamu ke Keraton dalam lawatan ke Yogyakarta, kemarin (14/1) malam. Sebelumnya, pejabat Pemprov Jakarta menggelar rapat kerja di kereta wisata dalam perjalanan Jakarta-Yogyakarta, pada Jumat malam (13/1). Jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta itu akan kembali ke Jakarta menggunakan kereta wisata pada Minggu pagi (15/1).
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK