Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian belum menemukan pelaku pembunuh mahasiswi Universitas Esa Unggul, Jakarta, Tri Ari Yani Puspo Arum (22 tahun). Sepekan sejak Arum tewas, pengusutan kasus ini terhambat kata sandi kamera pengintai.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kebon Jeruk Ajun Komisaris Andryanto Randotama menuturkan, pihaknya hanya menemukan sedikit orang yang dapat menjadi saksi kasus pembunuhan tersebut. Penyidik, kata dia, sampai saat ini juga belum menemukan kata sandi
closed circuit television yang terpasang di indekos Arum.
"Kami belum bisa menyimpulkan modus kasus ini. Kekurangan kami adalah bukti yang signifikan sehingga pengungkapan berjalan lama," tuturnya, melalui telepon, Senin (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andryanto mengatakan, sejauh ini penyidik hanya menggelar pemeriksaan terhadap orang-orang yang mengenal Arum secara personal. Tujuannya, kata dia, untuk menemukan kepribadian perempuan berusia 22 tahun tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono berkata, kepolisian telah memeriksa 14 saksi pada kasus kematian Arum, antara lain Zainal Abidin, kekasih Arum.
Argo berujar, penyidik juga telah menggali keterangan pemilik rumah kos, teman kantor Arum dan tetangga kos Arum. Hiinga berita ini diturunkan, kepolisian belum mempublikasikan hasil pemeriksaan tersebut.
Pada 9 Januari lalu, Zainal menemukan Arum dalam kondisi tertusuk dan bersimbah darah di indekos yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Meskipun telah dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, nyawa Arum tak tertolong.
Setelah olah kejadian tempat kejadian perkara, kepolisian menduga sejumlah barang milik Arum. Namun penyidik belum dapat memastikan perampokan sebagai motif di balik kematian Arum.
Tetangga kos Arum yang berkewarganegaraan Nigeria, Ezeugwu Clivert (31), termasuk orang yang dipanggil kepolisian. Ia turut membantu Zainal melarikan Arum ke rumah sakit.
Kepada penyidik, Clivert mengaku mendengar percecokan dua perempuan sebelum Zainal menemukan Arum dalam kondisi bersimbah darah.
Arum merupakan mahasiswa jurusan manajemen di Esa Unggul. Ia sebelumnya lulus dari jurusan elektro di Universitas Negeri Jakarta. Di sana, Arum mendapatkan titel D3.
Arum juga tercatat bekerja untuk perusahaan alat pendingin ruangan, PT Metropolitan Bayu Industri. Arum yang terdaftar sebagai warga Kampung Dukuh, Jakarta Timur, bekerja sebagai
sales enginer di korporasi tersebut.