Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi terus menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP). Sejumlah penyidik KPK bahkan dikirim ke Singapura untuk menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam kasus tersebut.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, saat ini penyidik tengah memburu salah satu
supplier (pemasok) yang ditengarai berada di Singapura.
"Ada pelaku yang di sana, salah satu
supplier. Mudah-mudahan ada perkembangan signifikan setelah pulang dari Singapura," ujar Agus di Jakarta, Rabu (18/1).
Menurut Agus, tak menutup kemungkinan bakal ada tersangka baru dalam kasus korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, baru ada dua tersangka terkait kasus tersebut yakni Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman dan Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksana e-KTP Sugiharto.
Agus mengatakan, butuh minimal dua alat bukti untuk menjerat tersangka baru. Menurutnya, penyidik KPK secara intensif masih terus meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kasus korupsi tersebut.
"Berkali-kali saya katakan, kalau kerugian negara Rp2,3 triliun saya kok ragu kalau yang bertanggung jawab hanya dua orang. Ini pasti jaringan dan orangnya banyak," kata Agus.
Proyek pengadaan e-KTP diketahui menggunakan uang negara sebesar Rp6 triliun. Berdasarkan hitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atas penyelidikan KPK, terdapat dugaan korupsi sekitar Rp2,3 triliun dalam proyek tersebut.