Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya yang tewas Sabtu dini hari tadi, Brigadir Dua Rory Purnama Irawan Harahap, diduga overdosis. Ia meregang nyawa ketika bertemu informan terkait jual-beli sabu di Jakarta Barat.
"Menurut keterangan teman wanitanya, yang bersangkutan mengkonsumsi narkotik. Tapi informasi itu masih kami dalami," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta, Sabtu (21/1), seperti dilansir
Detikcom.
Teman wanita yang dimaksud Nico adalah perempuan berinisial SM. Menurut Nico, sebelum tewas Rory bertemu SM di Hotel Feodora, Grogol. SM menjanjikan Rory informasi penting tentang peredaran sabu dan ekstasi di kawasan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pertemuan itu justru berujung pada hilangnya nyawa Rory. Nico berkata, penyidik menduga salah satu penyebab tewasnya Rory adalah penggunaan sabu dan ekstasi.
Kepada penyidik, SM menyebut Rory menegak empat butir ekstasi sekaligus mengisap sabu. Rory kemudian mandi menggunakan air dingin.
Tak lama setelah itu, demikian pengakuan SM kepada penyidik, Rory kejang-kejang hingga kahirnya pingsan. SM lantas menghubungi rekan Rory yang juga anggota kepolisian, Brigadir Satu K.
Mereka melarikan Rory ke Rumah Sakit Royal Taruma. Namun dokter tak dapat menyelamatkan nyawa Rory.
Polda Metro Jaya baru akan mengautopsi jenazah Rory. Meskipun ada indikasi penyalahgunaan narkotik, saat bertemu SM, Rory sedang
undercover dan memegang surat tugas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menuturkan, Rory memegang surat tugas saat bertemu dengan SM, dini hari tadi.
"Dia ada surat tugasnya, dan diundang karena mungkin mendapatkan informasi yang mau diberikan oleh informan itu," tuturnya.
(abm/les)