Mensos Targetkan Indonesia Bebas Pemasungan pada 2019

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 05:11 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa juga bakal menerapkan program e-pasung sebagai langkah monitoring di seluruh pelosok Tanah Air.
Ilustrasi pemasungan. (Detikcom/Syahdan Alamsyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan Indonesia bisa bebas kasus pemasungan pada tahun 2019.

"Salah satu caranya yang kita kembangkan yakni program elektronik pasung (e-pasung) yang diciptakan Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Dr Sukesi Apt.MARS," katanya setelah pemutaran film ‘Mata Hati Mbah Djoyokadri’ di SMA Khadijah, Surabaya, seperti yang dilansir dari Antara pada Minggu (22/1).

Khofifah mengatakan, Provinsi Jawa Timur dapat dijadikan salah satu provinsi yang bebas pasung karena penerapan e-pasung tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, dalam program e-pasung tersebut akan bisa dideteksi keberadaan dan kondisi orang dengan masalah kejiwaan yang dipasung.

“Dalam beberapa kasus yang ditemukan, banyak keluarga yang langsung melakukan pemasungan, karena tidak ingin kerepotan dalam mengurus anggota keluarganya yang mengalami masalah kejiwaan,” kata Khofifah.

Mensos mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi nasional untuk membicarakan beberapa kasus pemasungan yang masih terjadi di pelosok Tanah Air.

"Saya dan dinas sosial di seluruh Indonesia mengharapkan 2019 Indonesia bebas pasung," ujar Khofifah.

Ditanya tentang seberapa efektif program e-pasung tersebut, dirinya mengatakan sudah pernah meminta Sukesi untuk presentasi dan menurutnya program tersebut efektif karena didukung teman-teman SAKTI Peksos (Satuan Bakti Pekerja Sosial) di lapangan.

"E-pasung akan memudahkan siapa saja untuk mengintervensi lanjutannya," kata Khofifah.

Dia menceritakan, telah muncul kasus yang baru pada dua minggu yang lalu tapi belum masuk pada e-pasung. Dalam kasus itu, tambahnya, ada tiga orang dalam satu keluarga yang dipasung.

"Saya langsung berkoordinasi dengan Kadinsos Jatim ternyata ada yang belum terdeteksi. Ternyata setelah ditelusuri, tiga orang ini pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Porong," ujar Khofifah.

Dia menjelaskan, ketiga orang tersebut sebetulnya sudah terdaftar namun terhapus karena sudah keluar dr rumah sakit.

"Oleh sebab itu diperlukan monitoring. Secara keseluruhan format e-pasung sangat membantu untuk penyembuhan orang dengan masalah kejiwaan," kata Khofifah.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER