Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Setya Novanto mengatakan partainya akan berunding dengan partai lain untuk membahas soal angka ambang batas parlemen.
Sebelumnya anggota Pansus Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum (RUU Pemilu) dari Fraksi Golkar Rambe Kamarul Zaman mengatakan Golkar mengusulkan ambang batas parlemen 10 persen.
"Kami ingin dengarkan semua bersama PDIP, PKB, dan fraksi lain. Ini sedang mengadakan pembicaraan, kami lagi cari titik temu agar semua bisa berjalan secara baik dan teratasi secara keseluruhan," kata Setya di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (23/1).
Saat ini RUU Pemilu dalam proses pembahasan DPR. Dalam draf RUU Pemilu usulan pemerintah, ambang batas parlemen sebesar 3,5 persen dari suara sah saat pemilu. Partai yang mendapat suara kurang dari angka tersebut tidak akan mendapatkan kursi di DPR.
Angka ambang batas parlemen yang diajukan Golkar terbilang cukup tinggi. Jumlahnya hampir meningkat dua kali lipat dari angka ambang batas dalam draft RUU pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu angka yang diajukan Golkar akan menyulitkan partai kecil untuk mendapatkan kursi DPR. Namun Setya tidak berpikir demikian.
"Pasti partai kecil juga mau kok, ada jalan," ucap Setya yang belum lama ini diangkat kembali menjadi ketua DPR.
Mengenai RUU Pemilu, Partai Golkar sudah menggelar pertemuan dengan Partai Nasional Demokrat minggu lalu. Dua partai pengusung pemerintah itu sepakat membentuk tim kerja dari masing-masing partai untuk merumuskan RUU Pemilu di tahap partai politik.
(obs)