Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad ternyata pernah memiliki kedekatan dengan Front Pembela Islam. Fakta tersebut muncul saat ia menjalani tes wawancara calon komisioner KPU dan Bawaslu periode 2017-2022, Selasa kemarin.
Anggota tim seleksi (timsel) komisioner KPU dan Bawaslu Erwan Agus Purwanto mengatakan, timnya memperoleh fakta itu dari proses pelacakan rekam jejak calon anggota penyelenggara dan pengawas pemilu.
Erwan mengatakan, Muhammad pernah berhubungan dengan FPI cabang Kota Makassar pada 2012. Timsel lantas mengonfirmasi temuan itu kepada Muhammad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat dikonfirmasi yang bersangkutan mengakui, tapi dia menyampaikan mengundurkan diri sebelum dilantik menjadi anggota dewan kehormatan FPI Kota Makassar," ujar Erwan kepada cnnindonesia.com, Rabu (25/1).
Muhammad, kata Erwan, mengaku tidak lagi berhubungan dengan FPI setelah menjabat Ketua Bawaslu sejak 2012. Erwan berujar, Muhammad saat ini tidak terdaftar sebagai anggota FPI.
Dihubungi terpisah, Muhammad membenarkan pemaparan Erwan. Ia mengaku telah menjelaskan hubungannya dengan FPI kepada timsel.
"Sebelum menjadi Ketua Bawaslu saya pernah (berhubungan dengan FPI). Tapi saya sudah berhenti," tuturnya.
Muhammad mengatakan, ia tidak pernah mendapatkan surat keputusan terkait jabatannya di FPI. Lebih dari itu, ia juga menyebut urusan tersebut telah dijabarkannya sebelum akhirnya terpilih memimpin Bawaslu.
Untuk melacak rekam jejak calon komisioner KPU dan Bawaslu, timsel melibatkan KPK, PPATK, dan BIN. Mereka juga menerima masukan dan aduan publik terkait calon-calon yang lolos tahap tes wawancara.
Usai tes wawancara, timsel akan menyerahkan hasil seleksi kepada Presiden Joko Widodo. Targetnya, timsel memberikan dokumen akhir tersebut 30 Januari mendatang.
(abm/gil)