Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sepakat memberlakukan rekayasa lalu lintas terkait pembangunan koridor layang mass rapid transit (MRT) di kawasan Fatmawati hingga Sisingamaraja, Jakarta Selatan.
Pembangunan koridor layang MRT serta beberapa stasiun dipercepat, dari target awal selesai selesai pada April 2018 menjadi Agustus 2017. Stasiun yang mengalami percepatan seperti Stasiun Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.
Rekayasa lalu lintas berupa pembatasan dan pengurangan lajur kendaraan diberlakukan sepanjang jalan RS. Fatmawati, Panglima Polim hingga Sisingamangaraja. Pengalihan ini berlaku mulai 4 Februari hingga Agustus 2017.
"Kami akan buat spanduk skematik yang nantinya akan disebarkan kepada masyarakat," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengguna kendaraan pribadi yang ingin menuju Jalan Panglima Polim dari arah selatan, dapat menggunakan Jalan Antasari untuk menuju Jalan Abdul Majid atau Jalan Metro Pondok Indah untuk ke Jalan Haji Nawi.
Sementara bagi yang ingin menuju simpang Fatmawati dari sisi utara, dapat menggunakan Jalan Antasari yang mengarah ke Jalan Cipete Raya.
Kepala Dinas Pehubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan bahwa pembatasan lalu lintas di beberapa titik ini harusnya bisa jadi pembiasaan bagi masyarakat Jakarta untuk menggunakan jasa transportasi umum.
Menurut Andri, salah satu masalah yang terus menyebabkan kemacetan di ibu kota adalah masih banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Padahal, lanjutnya, pemerintah provinsi sudah berusaha memaksimalkan kualitas jasa transportasi umum.
Beberapa proyek transportasi massal yang sedang dibangun pemprov DKI di antaranya Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT).
"Dengan adanya rekayasa (lalu lintas) ini, harapannya kan masyarakat mau latihan. Beralih menggunakan angkutan umum. Untuk memecah kemacetan," ujar Andri.
Pekerja menyelesaikan pengerjaan konstruksi terowongan mass rapid transit (MRT) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, 8 September 2016. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
Pengerjaan proyek MRT ini ditargetkan akan tuntas pada pertengahan 2018. Sementara PT MRT Jakarta memperkirakan sistem transportasi transit cepat ini dapat beroperasi penuh pada Maret 2019.
Perkembangan pengerjaan proyek MRT sudah mencapai 62 persen per 31 Desember 2016 lalu. Dengan rincian, 45 persen untuk pengerjaan elevated station, dan 80 persen untuk stasiun bawah tanahnya.
(yul)