Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menegaskan, Front Pembela Islam dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tak akan mengganggu ketenangan masyarakat jelang Pilkada DKI 2017.
Hal ini disampaikan Wiranto menyikapi aksi yang akan dilakukan besok oleh GNPF MUI dan FPI. Kedua ormas tersebut menggelar aksi sebagai upaya mengawal kasus dugaan penistaan agama oleh calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Beberapa kelompok terutama FPI dan GNPF berkomitmen ikut menjaga agar Pilkada kondusif. Itu yang saya pegang," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (10/2).
Komitmen GNPF dan FPI, kata Wiranto, ditunjukkan dalam pertemuan di kantor Kemko Polhukam, kemarin. Anggota Tim Advokasi GNPF MUI Kapitra Ampera sebelumnya mengatakan, aksi akan diisi dengan gerak jalan, salat dan dzikir bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath berkata aksi akan dilakukan di Masjid Istiqlal seperti kesepakatan bersama Polda Metro Jaya.
Namun, ia mengaku tak bisa menjamin apabila ada sejumlah massa yang ingin
long march ke kawasan Bundaran Hotel Indonesia seperti rencana awal.
Atas hal itu, Wiranto mengingatkan kembali kesepakatan menjaga ketenangan masyarakat terutama di hari terakhir masa kampanye pasangan calon kepala daerah.
"
Long march tidak ada karena akan benturan dengan putaran terakhir. Kalau masih ada masyarakat datang di Istiqlal, jumlah tidak banyak sehingga pelaksanaan Pilkada DKI kondusif," mantan Panglima ABRI ini menegaskan.
Aparat kepolisian disebut tak segan-segan bertindak jika ditemukan pelanggaran hukum dan peraturan. Wiranto mengimbau masyarakat tak terprovokasi pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin memperkeruh suasana.
"Saya harapkan masyarakat tenang, jangan sampai terpengaruh hoax yang menggunakan momen ini untuk memperkeruh suasana," ucapnya.
(wis/yul)