Jakarta, CNN Indonesia -- Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin KH Mustofa Bisri atau Gus Mus meminta umat Islam tak ditunggangi aksi politik tertentu ketika melakukan doa bersama dalam aksi 112 yang digelar di Masjid Istiqlal pada hari ini.
Gus Mus menyatakan dirinya yakin umat Islam memiliki pola pikir cerdas untuk tidak ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu.
"Kalau memang doa bersama ya berdoalah. Doakan bangsa dan negara, jangan mau usai berdoa disuruh ke sana-kesini
nyerang sana-sini,” kata Gus Mus saat ditemui di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (10/2).
Diketahui, ribuan orang berkumpul di Masjid Istiqlal untuk melakukan aksi zikir bersama dengan nama aksi 112. Tak hanya dari Jakarta, sebagian mereka pun datang dari pelbagai daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) itu juga mengingatkan warga dapat berpikir cerdas jika mengikuti aksi demonstrasi tertentu. Di antaranya, memahami betul tema yang akan diusung.
"Ya harus cerdas. Sekarang gimana, sudah jauh-jauh datang ke Jakarta ikut demo, saat ditanyai ternyata tidak paham dengan kasus penistaan agama itu apa. Tahunya hanya sepenggal, si itu menghina agama Islam dan harus bertanggung jawab,” kata dia.
Gus Mus tak menampik saat umat Muslim, khususnya NU, akan langsung bereaksi keras ketika mendengar agama Islam dihina atau dinistakan. Namun, sambungnya, umat Islam harus cerdas mencermati apakah kabar yang diterima tersebut benar menghina atau tidak.
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dalam pidatonya saat memimpin apel mewanti-wanti agar jangan ada pihak yang menggangu ketertiban Jakarta jelang pemungutan suara, karena mereka bakal berhadapan dengan Pemerintah DKI Jakarta, Polri, dan TNI.
"Jangan coba-coba mengacau, berhadapan dengan kami semua," kata Iriawan di Jakarta pada hari ini.