Jakarta, CNN Indonesia -- Salman Nuryanto bukanlah penjaja bubur yang dikenal jago memasak. Pria bernama asli Dumeri itu dikenal karena berstatus buron kepolisian sejak melarikan dana masyarakat yang dia kumpulkan melalui Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group (KSP PMG).
Empat hingga lima tahun lalu, Nuryanto bukanlah siapa-siapa. Jalan hidup pria asal Pemalang, Jawa Tengah, itu berubah sejak mendirikan koperasi simpan pinjam bersama 21 koleganya, akhir November 2014.
Saat akta pendirian koperasi itu terbit, Nuryanto tidak lagi berjualan bubur ayam. Ia pindah dari Perumahan Sawangan Permai di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, ke Palem Ganda Asri, Kelurahan Meruyung—sebuah kompleks perumahan milik eks terpidana perambah sepertiga hutan lindung Indonesia, Darianus Lungguk Sitorus.
Rumah baru Nuryanto bertarif Rp40 juta per tahun. Di kediamannya itu, secara perlahan Nuryanto membangun usaha investasi berkedok koperasi yang belakangan diiketahui bodong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Palem Ganda Asri bernama Felicia Gracias, menceritakan pengalamannya hidup bersebelahan dengan Nuryanto.
“Sewaktu dia masuk perumahan ini, dia mengaku berprofesi tukang bubur. Lalu banyak mobil agen perjalanan masuk ke kompleks ini, jadi saya kira dia pengusaha travel,” kata Felicia kepada
CNNIndonesia.com, 9 Februari lalu.
Kesan pertama Felicia kepada Nuryanto perlahan berubah. Setiap hari, rumah Nuryanto semakin sering dikunjungi orang. Ia berkata, Nuryanto juga mulai rutin mengadakan pengajian malam hari yang dihadiri ratusan hingga ribuan peserta.
Hilir-mudik peserta pengajian itu, kata Felicia, tak jarang mengusik ketenangan warga kompleks. Bukan lantaran pengajiannya, tetapi motor dan mobil yang dikendarai tamu Nuryanto menutup akses warga perumahan.
Tata suara yang sangat nyaring membuat Felicia dan para tetangga tak nyaman.
Belakangan Felicia paham, acara saban Kamis malam itu merupakan modus Nuryanto menjaring calon anggota KSP PMG. Felicia menunjukkan video acara rutin Pandawa yang ia rekam dari balkon rumahnya.
“Taruh harta di tangan, jangan taruh harta di hati. Biarlah hati sampeyan penuh dengan Allah, jadi kalau harta hilang, sampeyan bisa mencari lagi,” kata Nuryanto kepada ribuan anggota dan calon anggota Pandawa.
Seperti DiponegoroOrang-orang yang menginvestasikan uang ke Pandawa menaruh hormat tinggi kepada Nuryanto. Saat bertemu Nuryanto, mayoritas dari mereka selalu menjalankan ritual mencium tangan kanan ketua KSP PMG itu.
Salman Nuryanto Ketua Koperasi Pandawa Mandiri Group. (CNN Indonesia/Abraham Utama) |
Penampilan Nuryanto berbeda dengan orang kebanyakan. Ia selalu mengenakan baju terusan dan penutup kepala khas Pangeran Diponegoro. Dari atas hingga bawah, setelan Nuryanto serba putih.
Setibanyanya di Palem Ganda Asri dari tanah suci, Nuryanto disambut ratusan anggota Pandawa dan iring-iringan
marching band. Felicia berkata, Nuryanto sangat diagung-agungkan.
Kehidupan Nuryanto memang jauh dari profesi penjual bubur yang selalu dia banggakan. Menurut Felicia, tetangganya itu memiliki kendaraan mewah, antara lain Alphard putih berpelat B 5 PDW, Jeep berpelat B 1 PDW dan beberapa motor balap.
Nuryanto juga kerap dikawal
voorijder saat berpergian. Sejumlah testimoni Felicia itu linier dengan sejumlah potret kemewahan yang diunggah putri Nuryanto ke akun Instagramnya.
Nuryanto seolah ingin membangun kerajaan. Sebagian besar rumah di sekeliling kediaman Nuryanto disewa anggota Pandawa yang memegang titel
diamond atau mereka yang telah menginvestasikan uang lebih dari Rp12 miliar hingga Rp14 miliar di koperasinya.
Felicia yang merupakan salah satu pentolan warga Palem Ganda Asri penolak Pandawa menuturkan, 15 persen dari sekitar 430 rumah di kompleks itu disewa anak buah Nuryanto.
Tetangga sebelah kiri Nuryanto adalah Ainun Pujo Wiryawan, seorang mayor di Pusat Hidro Oseanografi TNI AL yang tercatat sebagai Anggota Pengawas KSP PMG.
Sejak Satgas Waspada Investasi mengendus penghimpunan dana masyarakat ilegal yang dilakukan Pandawa Mandiri Group, Oktober 2016, anak buah Nuryanto mulai ketar-ketir. Namun pada sejumlah kesempatan, Nuryanto sempat meminta anggotanya tenang.
Sebelum Satgas terjun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok telah terlebih dulu mengeluarkan fatwa haram atas investasi ilegal Pandawa, 20 Juni 2016. Namun keputusan MUI Depok itu tak digubris.
“Kalau saya mau menipu sampeyan, saya sudah kabur dari kemarin. Saya berniat baik dari awal. Saya dulu bersumpah, kalau saya sukses, itu bukan untuk saya, tapi untuk sampeyan semua. Pegang omongan saya,” kata Nuryanto.
Faktanya, Nuryanto sempat hilang dan baru saja ditangkap Polda Metro Jaya hari ini, Senin (20/2).
Pada 1 Februari lalu, ratusan anggota Pandawa mendatangi rumah Nuryanto. Tanggal itu merupakan tenggat waktu pengembalian uang Pandawa kepada para anggota yang ditetapkan Satgas.
Jumat 10 Februari lalu, usai gelar perkara, Polda Metro Jaya menetapkan Nuryanto menjadi tersangka dengan jeratan pasal pencucian uang. Komisaris Besar Argo Yuwono, juru bicara Polda, berkata penyidik akan mencari keberadaan Nuryanto di dalam maupun di luar yuridiksi hukum mereka.
Merujuk data OJK dari sejumlah kuasa hukum korban, dana masyarakat yang telah dihimpun Nuryanto mencapai lebih dari Rp1 triliun. Duit itu berasal dari sekitar 549 ribu anggota Pandawa di seluruh Indonesia.
Di balik pengusutan kepolisian yang masih berjalan, sejumlah korban dan tetangga Nuryanto menduga bekas tukang bubur itu bukanlah dalang utama usaha investasi bodong Pandawa.
“Bukannya saya mau mencela, tapi lihat saja penampilannya, dia terlihat sekali tidak berpendidikan,” kata Felicia.
Soal pendidikan, Nuryanto juga pernah berkelakar kepada para ‘nasabah’ Pandawa. “Saya hanya lulusan SD,” ucapnya.