Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengeluhkan kesulitan mendapat informasi terkait banjir di Jakarta. Keluhan yang ditujukan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, dibantah lembaga yang bersangkutan.
“Kami tak mempublikasikan semua data yang kami terima karena belum semuanya terverifikasi. Setelah jelas, kami sebar lewat Twitter,” kata Kepala Bidang Informasi BPBD M. Ridwan, Jakarta, Selasa (21/2).
Ridwan mencontohkan dari 500 informasi banjir yang diterima lembaganya, beberapa merupakan berita bohong atau
hoax. “Kami aktif dan update informasi, dan itu bukan pekerjaan sulap,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo mencuit mengenai kesulitan akses data banjir, posko BNPB meminta data tapi tidak dikirim. Lebih lanjut dia mengatakan data banjir, dampak dan penanganannya harus disampaikan ke publik.
“Agar masyarakat tahu. Jangan disembunyikan. Bencana adalah kemanusiaan,” bunyi cuitan Sutopo.
Banjir yang mengepung Jakarta sejak kemarin malam hingga siang ini dilaporkan merendam ribuan rumah warga. Ribuan rumah dan jalan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi 10-150 sentimeter.
BNPB menggunakan platform petabencana.id dan laporan banjir dari aparat di lapangan untuk menyusun daerah banjir. Hasilnya, terdapat 51 titik banjir dan genangan yang tersebar di Jakarta yaitu di 11 titik di Jakarta Selatan, 29 titik di Jakarta Timur, dan 11 titik di Jakarta Utara.
(yul)