Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan jajarannya untuk mendinginkan situasi menjelang rekapitulasi Pilkada Serentak 2017 yang jatuh pada 27 Februari mendatang. Instruksi itu sudah ia berikan sejak dua hari lalu kepada seluruh Polda di Indonesia.
"Ada beberapa daerah yang rawan, terutama karena perolehan suara yang tipis. Kami perintahkan untuk dilakukan pendinginan, situasi memanas karena pilihan berbeda," kata Tito saat rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (22/2).
Pendinginan itu, kata Tito, dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan mengundang pasangan calon di beberapa daerah ke Polda terkait untuk membantu pendinginan.
"Kami minta yang menang tidak euforia, yang kalah juga jangan kecil hati. Kalau tidak puas silakan gunakan jalur hukum," kata Tito.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga ada acara bertajuk Panggung Prajurit yang dihadiri oleh personel Polri dan TNI. Acara itu turut dihadiri masyarakat setempat untuk mendinginkan situasi. Masyarakat yang berbaur dalam satu acara bisa kembali bersatu walau berbeda pilihan.
Menurut Tito, Aceh merupakan salah satu daerah Pilkada yang harus dilakukan pendinginan. Aceh menjadi daerah rawan lantaran tidak ada hitung cepat sehingga pasangan calon mengklaim menang. Proses penghitungan suara menjadi perhatian Polri agar tingkat kerawanan tidak meningkat.
"Kami perkuat dengan Polda Aceh. Dibantu satuan lain seperti Polda Sumatera Utara dan Polda Sumatera Barat," kata Tito.
Daerah lain yang cukup rawan adalah Banten lantaran perolehan suara yang tipis. Pasangan calon Wahidin-Andika memperoleh 50,93 persen suara, sesangkan pasangan calon Rano-Embay memperoleh 49,07 suara.
Penghitungan suara di Banten juga menjadi perhatian Polri. Polri bekerja sama dengan pihak terkait agar perhitungan suara benar-benar objektif.
"Terutama wilayah Tangerang, poldanya masuk Polda Metro Jaya, tapi pemilihnya di daerah Banten. Koordinasi antara Kapolda Metro dengan Kapolda Jabar sudah dilakukan dan saya pimpin sendiri," kata Tito.
Lebih lanjut, Tito menjelaskan Polri sudah melakukan Operasi Mantap Praja untuk mengamankan dan mendinginkan Pilkada di 101 wilayah yang terdiri dari 7 provinsi dan 94 kabupaten/kota. Jangan sampai masyarakat di suatu daerah terpecah karena Pilkada.
(obs)