Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyebut satu dari dua pelaku teror di kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam. Pria kelahiran Purwakarta pada 24 Juni 1975 itu pernah divonis penjara karena mengikuti pelatihan militer di Aceh.
"Dia pernah terlibat kasus terorisme terkait pelatihan militer di Aceh. Dia kemudian diproses hukum dan menjalani hukuman sejak 2012 sampai 2015," kata Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul di Jakarta, Senin (27/2).
Martinus berkata, Yayat tercatat sebagai warga Kampung Cukanggenteng RT 3 RW 1, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan penelusuran Polri, Yayat merupakan anggota kelompok pimpinan Ujang Kusnanang alias Rian alias Ujang Pincang, mantan narapidana kasus terorisme yang menyembunyikan buronan kasus pelatihan paramiliter Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Dia) terkait kelompok Cikampek, pimpinan Ujang Kusnanang," katanya.
Sementara itu, Polri belum dapat mengidentifikasi satu pelaku teror di Bandung lainnya. Martinus berkata, sosok itu sempat berboncengan dengan Yayat, beberapa saat sebelum teror di Taman Pandawa, dekat kantor Kelurahan Arjuna, terjadi.
Dugaan sementara kepolisian, rekan Yayat itu juga pernah dipidana penjara karena mengikuti pelatihan militer di Aceh.
Lebih dari itu, Polri belum mempublikasikan motif teror di sekitar kantor Kelurahan Arjuna. Martinus berkata, kepolisian akan mendalami sejumlah informasi, termasuk dugaan tuntutan pelaku agar Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri membebaskan tahanan tertentu.
"Pelaku mengancam dan teriak 'saya enggak ada urusan dengan anda, saya urusannya dengan Densus 88 Antiteror'. Tentu kalimat itu menjadi bahan utama untuk menggali yang bersangkutan siapa," ujar Martinus.
Bom panci presto meledak di Taman Pandawa, dekat kantor kelurahan Arjuna sekitar pukul 09.00 WIB.
Keterangan versi Mabes Polri, Yayat mengendarai sepeda motor dan meletakkan panci di atas meja yang berada di sudut lapangan, di seberang Sekolah Dasar Kresna Pandawa.
Setelah panci meledak, pelaku berlari menuju arah kantor Kelurahan Arjuna, membawa sebilah pisau sambil membentak sejumlah pengguna jalan atau masyarakat yang tengah berjalan di trotoar.
Pelaku tersebut berlari menuju lantai dua kantor Kelurahan Arjuna sambil mengamuk dan melempar kursi ke lantai satu. Usai baku tembak dengan kepolisian, pelaku tertembak dan ditangkap sebelum akhirnya meninggal.
(abm/wis)