Ajudan Tewas Ditembak Usai Dandim Puncak Jaya Cukur Rambut

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2017 15:24 WIB
Pemprov Papua menyebut kejadian di Puncak Jaya murni kriminal, tak terkait pilkada. Warga diminta beraktivitas seperti biasa.
Ilustrasi penembakan prajurit TNI. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ajudan Komandan Kodim 1714 Puncak Jaya, Sersan Dua Jhon Karel Mandowen tewas ditembak orang tak dikenal pada Kamis (2/3).
Saat ini TNI dan Polri masih mengejar pelaku yang diduga berasal dari kelompok kriminal bersenjata.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan pihaknya bersama TNI tengah mengidentifikasi dan memetakan wilayah-wilayah yang ditengarai menjadi tempat persembunyian para pelaku.

"Masih dilakukan pelacakan dan pengejaran terhadap kelompok-kelompok yang melakukan kontak senjata dan melarikan diri. Untuk penjagaan dan pengamanan ditingkatkan lagi, agar orang tak dikenal ini terbatas daerah pergerakannya," kata Rikwanto di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).
Aksi penembakan itu terjadi di daerah Kota Baru Distrik Mulia, Ibu Kota Puncak Jaya, Provinsi Papua, sekitar pukul 15.30 WIT. Menurut Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, penembakan itu sesaat setelah Mandowen keluar dari tempat pangkas rambut bersama Dandim Puncak Jaya Letkol Inf Hindratno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, sekitar lima warga sipil tampak mondar-mandir di tempat pangkas rambut tersebut. Mandowen dan Letkol Hindratno melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor secara terpisah.

Siburian menduga, Mandowen ditembak dari jarak dekat dengan menggunakan senjata laras pendek. Dia mengatakan, tak ada senjata prajurit yang dirampas kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu. Para pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor.
Usai kejadian itu, para prajurit TNI di wilayah tersebut melakukan perlawanan balik. Aksi baku tembak pun terjadi, sehingga menewaskan anggota kelompok KKB itu. Sampai saat ini belum diketahui pelaku berasal dari kelompok mana.

"Sempat terjadi baku tembak antara prajurit TNI dengan KKB yang menyebabkan tewasnya anggota KKB," kata Mayjen Siburian, seperti dilansir Antara.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi atas kejadian penembakan itu.

Asisten Bidang Pemerintah, Hukum dan HAM Setda Provinsi Papua Doren mengatakan, kejadian di Puncak Jaya murni kriminal. Dia menyatakan, penembakan itu tidak ada kaitannya dengan proses pilkada yang saat ini sedang berlangsung.
"Penembakan ini merupakan kriminal murni yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab di Puncak Jaya," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat kembali beraktivitas seperti biasanya dan tidak terpengaruh dengan penembakan tersebut. Selain itu, Pemprov Papua juga berharap masyarakat dapat mengendalikan diri untuk menghindari permasalahan baru yang dapat merugikan semua pihak. (pmg/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER