Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, nama-nama kadernya telah dicatut dalam kasus korupsi KTP berbasis elektronik (e-KTP). Hasto menyebut PDIP telah meminta klarifikasi para kadernya yang dikaitkan dengan kasus tersebut.
"Klarifikasi sudah kami lakukan ke Pak Ganjar, Pak Arif, dan juga Pak Laoly dan yang bersangkutan menyatakan itu dicatut," kata Hasto di Jakarta, Kamis (9/3).
Selain Ganjar Pranowo, Arif Wibowo, dan Yasonna H Laoly, kader PDI Perjuangan lain yang disebut dalam dakwaan menerima uang adalah Olly Dodokambey,
Kepada media, Ganjar dan Arief juga sudah membantah menerima uang dalam proyek senilai hampir Rp5,9 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto mengatakan, saat proyek e-KTP dibahas di DPR, PDIP berada di luar pemerintahan. Karena itu PDIP, kata Hasto, bukan dalam yang terlibat langsung dalam proyek tersebut.
"Program yang digagas Bu Mega (Ketua Umum PDIP) bukan berdasarkan proyek besar-besaran seperti ini," katanya.
Meski demikan, PDIP menurut Hasto menghargai proses pengadilan yang tengah berjalan. Namun ia berharap proses hukum ini jangan sampai disusupi oleh hal berbau politik.
Hasto juga berharap jaksa penuntut umum menyebut siapa yang memberi informasi perihal nama-nama yang akhirnya masuk ke berkas dakwaan tersebut. Itu harus dilakukan agar semuanya bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.
Jika memang nantinya ada kader partai berlambang banteng itu yang terbukti bersalah dengan menyalahgunakan kekuasaanya, PDIP menurutnya akan menjatuhkan sanksi tegas.
(sur/obs)