Rengat, CNN Indonesia -- Sebanyak 32 desa di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, terendam banjir akibat air sungai meluap menyusul curah hujan tinggi yang melanda wilayah itu.
"Sejumlah desa itu berada di tujuh kecamatan yang rawan banjir," kata Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Indragiri Hulu, Paino, di Rengat, Sabtu (11/3), seperti dikutip dari
Antara.
Paino mengatakan, kondisi hulu sungai Indragiri sudah rawan. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap waspada banjir dan tidak mendekati wilayah yang rentan bencana banjir.
"Kita berharap beberapa hari ke depan kondisi air mulai surut," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan kepada masyarakat desa yang terendam banjir sudah berjalan. Paino menututkan saat ini terdapat sekitar 600 paket bantuan kebutuhan pokok. Bantuan didapat dari warga, Bank Riau Kepri dan pihak lain.
"Masyarakat sangat mengharapkan kebutuhan pokok karena aktivitas sehari-hari terganggu," ujarnya.
Menurut Paino, banjir bagi masyarakat Indragiri Hulu adalah hal yang biasa. Banjir rutin terjadi setiap tahun. Namun ia meminta warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri tetap menjaga keluarganya untuk tidak bermain di dekat sungai tersebut.
Banjir Bandang ManggaraiDari Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tim SAR Labuan Bajo menemukan dua warga Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, yang terseret banjir bandang ketika mandi di Sungai Tugadur, Desa Loce. Warga tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal.
"Kedua korban ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh tim pencari dan penyelamat SAR Labuan Bajo dan masyarakat," kata Kepala Basarnas Kupang, Ketut Gede Ardana di Kupang.
Banjir bandang di Kecamatan Reok Barat terjadi pada Kamis (9/3), menyebabkan dua warga setempat yaitu Nikolaus Don (40) dan Daniel Deud (43) hilang terseret air ketika mandi di Sungai Tugadur.