Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, penyebab insiden pesawat tempur F16 milik TNI AU yang tergelincir di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru karena rem rusak.
"Penyebabnya memang karena rem tidak berfungsi pada saat itu," ujar Jemi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/3).
Jemi menyebut pesawat F16 melakukan pendaratan dengan baik dan dapat dikontrol oleh kru pesawat. Hanya saja, lanjut Jemi, pada saat pesawat akan berhenti ternyata rem tidak berfungsi. Pesawat pun tidak bisa berhenti dengan baik dan keluar dari landasan.
Meski begitu, Jemi menyatakan kondisi pesawat tersebut layak terbang. Dia memastikan, para teknisi dan kru pesawat telah melakukan pengecekan sebelum pesawat diterbangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti dilaksanakan (pengecekan) pre-flight oleh teknisi dan kru, kemudian tanda tangan log-book bahwa pesawat ini memang layak untuk dipakai terbang atau misi," ucap Jemi.
Dia menambahkan, saat ini pesawat buatan Amerika Serikat itu sudah ditarik dari landasan dan disimpan di hanggar. Insiden tergelincirnya pesawat tempur tersebut, sempat mengakibatkan penutupan Bandara Sultan Syarif Kasim selama 40 menit.
"Sudah ditarik ke hanggar tadi malam, sekarang sudah di hanggar," katanya.
Terkait dengan kondisi kru pesawat, penerbang Mayor Pnb Andri (jabatan kasiops) dan Lettu Pnb Marko (siswa konversi) dalam keadaan selamat dan tidak mengalami luka.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.25 WIB. Pesawat tergelincir hingga terperosok ke ujung landasan. Pesawat tempur yang diawaki dua pilot itu itu bermarkas di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin.