Pertarungan Panas Pilgub Jabar, Kunci Pilpres 2019

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 12:11 WIB
Jawa Barat memiliki pemilih terbanyak di Indonesia. Dengan statusnya itu, Pilgub Jabar 2018 sangat penting bagi parpol yang akan bertarung di Pilpres 2019.
Ridwan Kamil diarak saat acara deklarasi dukungan NasDem kepada dirinya di Pilgub Jawa Barat 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Geliat politik Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang baru akan berlangsung tahun 2018 mulai muncul ke permukaan. Geliat itu tumbuh di tengah sengitnya persaingan politik yang masih terjadi di DKI Jakarta.

Bergeliatnya politik Pilgub Jabar ditandai dengan diusungnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil oleh partai Nasional Demokrat sebagai bakal calon Gubernur Jabar periode 2018-2023.

Pasca dukungan NasDem, sejumlah partai juga bergerak menentukan pilihan. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), misalnya, menyebut tengah mendekati sejumlah calon potensial untuk diusung di Pilgub Jabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon itu berasal dari internal dan eksternal partai, termasuk salah satunya Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil. 

"Kami bangun komunikasi yang baik dengan sejumlah calon. Juga sudah bangun komunikasi dengan Pak Ridwan Kamil," ujar Hasto beberapa waktu lalu. 
PAN juga bermanuver. Partai yang menyatakan memiliki kesamaan visi dengan Kang Emil ini bahkan menawarkan salah satu kadernya yaitu Wali Kota Bogor Bima Arya serta dua anggota DPR Desy Ratnasari dan Primus Yustisio, sebagai pendamping Kang Emil.

“Nanti komunikasinya bagaimana, apakah nanti Ridwan Kamil berpasangan dengan Desy Ratnasari, Bima Arya, atau Primus,” ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto.

Menyikapi dinamika Pilgub Jabar tersebut, peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai hal itu suatu kewajaran. Sebab, kata Siti, Jabar memiliki arti sangat strategis, yakni sebagai pijakan penting menuju Pemilu Presiden 2019.
Arti strategis itu lantaran Jabar memiliki jumlah pemilih terbesar dibandingkan daerah lain di Indonesia. Berdasarkan jumlah suara di Pilpres 2014 yang dirilis KPU, Jabar memiliki 23,69 juta suara. 

Siti mengatakan banyaknya pemilih di kawasan tersebut pada akhirnya membuat parpol harus sigap mengamankan Jawa Barat. Atau, dengan kata lain, manuver politik dari sejumlah partai dalam beberapa hari terakhir ini dapat dilihat sebagai langkah awal untuk mengamankan Pilpres 2019.

“Jabar ini adalah lumbung suara. Artinya sangat seksi di mata parpol,” ujar Siti kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/3).

Kartu As Pilpres 2019

Siti menuturkan, kemenangan calon gubernur di Pilgub Jabar tahun depan bisa dijadikan prediksi awal untuk menentukan partai mana yang akan berkuasa ke depan. Bahkan, kata Siti, kemenangan Pilpres 2019 bisa semakin terlihat jika parpol pemenang Pilgub Jabar juga berhasil memenangkan Pilgub Jawa Timur.

Pilgub Jabar dan Jatim dilaksanakan serentak pada 2018. Jatim memiliki jumlah pemilih terbanyak kedua setelah Jabar. Berdasarkan jumlah suara Pilpres 2014 yang dirilis KPU, Jatim memiliki 21,94 juta pemilih.

“Jadi kalau menang di Jabar dan Jatim artinya sudah mengantongi kartu (kemenangan). Inilah yang membuat kedua wilayah itu sebagai penentu (Pilpres),” ujarnya.
Arti Penting Pilgub Jabar Bagi Konstelasi Pilpres 2019Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ahmad Heryawan (kedua kanan), bersama Wagub Deddy Mizwar (kanan) dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kedua kiri). (Antara Foto/Novrian Arbi)
Untuk saat ini, menurut Siti, Ridwan Kamil masih menjadi tokoh yang paling berpeluang memenangkan Pilgub Jabar. Ia menyebut, popularitas Emil di mata masyarakat Jabar terbilang sangat tinggi lantaran imbas dari rekam jejaknya selama memimpin Bandung.

Akan tetapi, ia menambahkan, sosok petahana Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, tak bisa dipandang sebelah mata. Selain itu belum ada calon dilihat Siti berpeluang merebut kursi Jawa Barat 1.

Siti menyebut Deddy bisa menjadi pesaing terbesar Emil jika maju dalam Pilgub Jabar karena berlatar belakang artis. “Calon potensial belum muncul yang lain. Mirip dengan Jakarta, banyak nama yang muncul tapi berguguran. Tapi, ada asumsi (pemilih) Jabar ini senang dengan calon-calon yang artis,” ujarnya.
Pemilihan Gubernur Jawa Barat diprediksi akan berlangsung meriah. Selain diikuti oleh puluhan ribu pemilih, Pilgub Jabar juga diprediksi akan diikuti oleh tokoh-tokoh terkenal.

Meski demikian Siti memperkirakan dinamika politik di Jabar tidak akan sekeras di Jakarta. Permasalahan Pilgub Jabar hanya akan muncul jika calon gubernur melakukan manuver politik yang tidak sesuai dengan aturan hukum.

“Situasi Pilgub Jabar tidak akan sama seperti di Jakarta. Lain kalau calonnya berulah seperti bikin sensasi-sensasi politik. Tapi, kalau tidak ada akan sama seperti Pilgub dahulu,” ujar Siti.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER