Kepulauan Seribu Krisis Lahan Makam dan Kapal Jenazah

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 07:23 WIB
Plt Gubernur Sumarsono berjanji merealisasikan minimum satu unit kapal jenazah di tiap-tiap kecamatan Kepulauan Seribu.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berjanji akan segera merealisasikan pengadaan kapal jenazah di Kepulauan Seribu untuk memfasilitasi kebutuhan warga mengangkut jenazah dari satu pulau ke pulau lainnya.

"Ini mimpi masyarakat Kepulauan Seribu sejak lama. Tahun ini akan kami realisasikan. Minimum satu unit (kapal jenazah) untuk tiap-tiap kecamatan," ujar Soni, sapaan Sumarsono, kemarin (22/3).

Saat ini belum semua pulau di Kepulauan Seribu memiliki tempat pemakaman umum (TPU). Sehingga warga yang tinggal di Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan Pulau Kelapa, harus memakamkan jenazah anggota keluarga mereka di TPU pulau terdekat.
Beberapa pulau yang memiliki TPU di antaranya Pulau Karya, Pulang Lancang dan Pulau Untung Jawa. Warga yang tidak memiliki TPU selama ini harus menyeberang pulau untuk memakamkan jenazah dengan memanfaatkan kapal penumpang, maupun kapal nelayan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain pengadaan kapal jenazah, dalam waktu dekat Soni menjanjikan segera mencari lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai TPU di tiap-tiap pulau.

"Walaupun sedikit, minimal ada. Karena idealnya, satu pulau memang punya satu TPU," ujarnya.

Secara terpisah, Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo sendiri mengakui sedikit kesulitan mencari lahan untuk membangun TPU. Seperti di Pulau Kelapa, misalnya.

"Masyarakatnya cukup banyak, jadi lahannya memang terbatas. Lagi pula di masa lalu, masalah pemakaman bukan wewenang pemerintah daerah. Melainkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman," kata Budi.
Budi menyebut permasalahan penyediaan lahan untuk membangun TPU di sejumlah pulau, khususnya Pulau Kelapa, akan jadi prioritas utama dalam program kerja Kabupaten Kepulauan Seribu sepanjang tahun ini.

Budi mengatakan selama ini jenazah warga biasa dibawa dengan kapal kayu atau kapal penumpang. Sementara itu, tidak semua penumpang atau pemilik kapal bersedia memberikan tumpangan menuju TPU.

“Itu yang sering jadi kendala. Tapi sebenarnya solusinya, menurut saya, terkait yang sakit, yang perlu ditingkatkan itu rumah sakit. Supaya tindakan medis apapun bisa ditangani di rumah sakit daerah,” ujar Budi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER