Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, telah menyampaikan aspirasi perwakilan massa Aksi 313 kepada Presiden Joko Widodo. Ia menyebutkan, Presiden Jokowi menyambut baik aksi yang berjalan damai hari ini, Jumat (31/3).
Wiranto menggarisbawahi soal permintaan perwakilan massa Aksi 313 yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia menyarankan, agar para pentolan Aksi 313 membuat surat bila ingin bertemu dengan orang nomor satu di republik ini.
Menurut Wiranto, permintaan audiensi dengan Presiden Jokowi tak harus diawali dengan aksi pengerahan massa seperti hari ini dan aksi-aksi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan juga ketemu presiden itu tak harus lewat demo, minta waktu, pakai surat. Presiden pasti mempertimbangkan untuk menemui dengan baik," katanya, Jumat (31/3).
Mantan Panglima ABRI itu menyayangkan para pihak yang menggerakan aksi berjilid, menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dicopot dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta kerap mengerahkan massa apabila ingin beraudiensi dengan Presiden Jokowi.
Ia menuturkan, pengerahan massa hanya menimbulkan kesan ada pemaksaan kehendak. "Tapi kalau pertemuan selalu diawali dengan demo kan seakan-akan ada pemaksaan kehendak. Kan tak bagus untuk negara demokrasi," tutur dia.
Wiranto diketahui telah menerima perwakilan massa Aksi 313. Wiranto menampung aspirasi mereka, yang salah satunya soal kasus hukum yang menjerat gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Mereka yang diterima oleh Wiranto dari perwakilan Aksi 313, di antaranya Amien Rais, Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam, Ustadz Sambo, Habib Alkaf, Habib Muhammad, Ustafz Edi, Ustadz Zakir Husain, Abbe Muhambar dan TB M. Shiddiq.
Wiranto menyampaikan, ia diminta oleh Presiden Jokowi untuk menemui peserta aksi dan menerima aspirasinya.