Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) jengah dengan serangkaian aksi unjuk rasa yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia dengan target yang sama, Basuki Tjahaja Purnama. Daripada aksi, MUI meminta para pengunjuk rasa melakulan dialog nasional.
Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin menjelaskan, usul dialog nasional sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada baiknya, dialog dilakukan setelah Pilkada 2017 selesai.
"Saya sudah sampaikan pada Presiden perlu ada dialog nasional dan semoga diadakan sesudah pilkada," kata Ma'ruf saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (3/4).
Dasar munculnya usulan dialog nasional itu, kata Ma'ruf, agar tidak ada lagi kesalahpahaman dan ketidakserasian di masyarakat terkait sangkaan menista agama yang dituduhkan kepada Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ma'ruf, yang dibutuhkan sekarang adalah pendekatan untuk menyatukan bangsa, bukan aksi yang justru memperkeruh keadaan. Tak hanya itu, aksi juga dianggap menguras energi, yang seharusnya bisa digunakan untuk memikirkan hal yang lebih baik.
Pemilihan waktu dialog nasional pasca pilkada, lanjut Ma’ruf, dilakukan agar unsur politik kepentingan demi kemenangan pilkada tak muncul dalam dialog.
"Supaya tak terjadi hal-hal urusan pilkada masuk ke situ, jangan ada yang masuk," katanya.
Ma'ruf menambahkan, masalah yang terjadi akhir-akhir ini murni karena kesalahpahaman. Tujuan mereka melakukan aksi memang baik, hanya saja cara penyampaiannya yang berbeda membuat benturan tak terhindarkan.
Dialog nasional diharapkan dapat mengubah kesalahpahaman tersebut.
Setelah Ahok dianggap menistakan agama, gelombang unjuk rasa meminta dia dipecat dari jabatan Gubernur DKI terus dilakukan. Mulai aksi 4 November 2016 yang berujung bentrok; salat Jumat berjamaah di Monas pada 2 Desember 2016; hingga yang terbaru aksi 31 Maret 2017.
Nama Ma'ruf sempat kena semprot Ahok lantaran Rais Am PBNU yang sempat bersaksi di sidang penistaan agama itu dituduh bertemu Susilo Bambang Yudhoyono sebelum gelombang aksi penolakan dirinya mulai menggema. SBY sempat dikaitkan dengan aksi-aksi tersebut dan dianggap penggerak aksi.
Tuduhan yang dilontarkan ke Ma'ruf sempat membuat aksi unjuk rasa semakin menjadi karena umat Islam merasa Ahok telah kembali melecehkan agama Islam.
Namun setelah Ahok meminta maaf, Ma'ruf enggan memperpanjang masalah tersebut dan meminta masyarakat tidak berlebihan menanggapi hal itu.