Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menilai perilaku anggota Tim Antibegal 308 yang mengunggah foto bersama mayat begal, tidak etis.
Tito mengungkapkan tidak seharusnya jajaran anggota Polres Kota Bandar Lampung berpose di depan jenazah para pelaku begal. Apalagi, foto tersebut disebarluaskan lewat media sosial.
"Menurut pendapat saya itu tidak humanis. Tidak profesional. Seharusnya tidak perlu ada foto seperi itu," kata Tito di Wisma Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Kamis (6/4).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu pun menyatakan akan segera menemui anak buahnya tersebut di Bandar Lampung pada Jumat (7/4) besok. Tito menyatakan akan memberikan arahan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak boleh hal itu terulang," tutur Tito.
Tim Antibegal 308 Polresta Bandar Lampung berfoto dengan jejeran lima mayat begal. Saat berfoto, para anggota polisi ini berpose sembari mengepalkan tangan.
Foto ini mendapatkan reaksi dari netizen yang menilai foto tersebut di luar azas kepatutan yang seharusnya tidak dilakukan oleh polisi.
Namun setelah setelah foto tersebut ramai di Facebook, sehari kemudian foto tersebut sudah tidak lagi ditemukan.
Sementara itu Pengamanan Internal Polri (Paminal) dipimpin langsung oleh Kepala Biro Paminal Polri Brigjen Baharudin Djafar melakukan pemeriksaan kepada beberapa polisi di Polresta Bandarlampung.
Salah satu yang dimintai keterangan adalah Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Deden Heksa Putra.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Paminal ini, ada pelanggaran kode etik terkait pose tidak etis dengan tangan mengepal di bawahnya berjajar lima mayat tersangka.
Tim juga tengah melakukan pencarian awal mula tersebarnya foto tersebut ke media sosial.