Jokowi Minta Penjelasan BNPT soal Tuban dan Politikus PKS

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2017 12:30 WIB
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Pertemuan itu berlangsung sebentar dan tertutup.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Pertemuan itu berlangsung sebentar dan tertutup. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Suhardi Alius menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Pertemuan itu berlangsung sebentar dan tertutup.

Usai pertemuan, Suhardi menuturkan, ia melaporkan perkara baku tembak anggota detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror dengan terduga teroris di Tuban, Jawa Timur dua hari lalu.

"Saya dipanggil untuk melaporkan masalah aktual kejadian kemarin di Jawa Timur," ujar Suhardi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/4).
Baku tembak itu menyebabkan enam dari tujuh orang diduga teroris meninggal dunia. Sementara itu, satu orang lainnya diamankan dan teridentifikasi sebagai jaringan teroris kelompok Jamaah Ansaru Daulah.
Selain itu, Suhardi juga melaporkan penjemputan Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Fraksi PKS Muhammad Nadir Umat dan aktivis LSM Forum Dakwah Nusantara Budi Mastur oleh Densus 88 di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, jajarannya masih mengembangkan kedua perkara ini. Sehingga, ia belum mau membuka dan memaparkan lebih lanjut mengenai itu.

Jokowi, kata Suhardi, hanya berpesan agar penanggulangan terorisme yang selama ini telah dilakukan harus dilanjutkan mulai dari pencegahan hingga penindakan.
"Arahan beliau, yang sudah baik diteruskan. Yang belum, tolong cari pola-pola baik untuk bisa lebih tepat dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat," ucap mantan Kabareskrim Mabes Polri ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER