KPK Minta Kapolri Jaga Ekstra Para Penyidik

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 14:33 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan Novel sebenarnya didampingi petugas keamanan di setiap aktivitasnya sebagai penyidik KPK.
KPK dan kepolisian akan rapat terkait permintaan perlindungan terhadap penyidik KPK. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif menuturkan, jajarannya akan rapat koordinasi bersama kepolisian terkait insiden penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Rapat itu terkait permintaan perlindungan terhadap penyidik KPK.

"Kami meminta Bapak Kapolri memberikan dukungan untuk perlindungan, akan ada penjagaan ekstra untuk penyidik-penyidik sekarang," ujar Laode di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).

Laode menuturkan, Novel telah dimintai keterangan oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, pagi tadi.

Namun Laode tak mau berspekulasi mengenai musibah itu, termasuk dugaan kasus ini berkaitan dengan perkara korupsi pengadaan e-KTP seperti yang disampaikan Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di temui terpisah, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan SOP pengamanan bagi para penyidik di KPK memang sudah diatur. Novel pun mendapatkan fasilitas pengamanan yang sama. Namun dengan kejadian ini, Agus menegaskan SOP pengamanan terhadap para penyidik akan diperkuat.

"Sebenarnya ada di internal KPK tapi ini akan kami perkuat lagi," ujarnya.

Tak Minta Penjagaan Saat Subuh

Sementara Iriawan mengatakan Novel sebenarnya didampingi petugas keamanan di setiap aktivitasnya sebagai penyidik KPK. Namun saat kejadian penyiraman air keras subuh tadi, pengamanan terhadap Novel tak ada.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Iriawan kepada Novel saat bertemu di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Iriawan mengatakan, Novel sendiri yang meminta pengamanan terhadap dirinya tak perlu dilakukan saat salat subuh di masjid.

"(Pengamanan) ada dan itu saya tanyakan kenapa tak ditempel terus. Pak Novel mengatakan, 'Nanti saja'," kata Iriawan saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Iriawan mendapatkan informasi bahwa Novel sebenarnya sadar dirinya sedang diikuti beberapa hari terakhir. Namun kecurigaan itu tak membuat Novel meminta pengamanan dirinya diperketat.

"Beberapa hari memang ada kecurigaan tapi beliau bilang tak ada masalah," ujarnya.

Iriawan menuturkan, jajarannya terus menyelidiki perkara ini. Sudah dua saksi yang dimintai keterangan oleh kepolisian. Tak hanya itu, mereka juga menemukan wadah bekas air keras yang disiramkan kepada Novel.

"Ada, cangkir. Percikan masih ada. Tapi keseluruhan sudah disiramkan," tutur Iriawan di Kompleks Istana Kepresidenan.

Namun, ia tak mau berasumsi mengenai pelaku dan motif penyiraman terhadap Novel. Sebab, berdasarkan keterangan yang disampaikan Novel kepada penyelidik pagi ini, ia tak melihat ciri-ciri fisik pelaku.

"Kami belum bisa berandai-andai. Nanti kami lihat perkembangan," ucapnya.

Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada Selasa pagi usia salat subuh. Saat ini, dia akan dipindahkan ke Jakarta Eye Center untuk dilakukan tindakan operasi mata.

Menurut Ketua Forum Musyawarah RW 10 Eddy Juwono, sedikitnya tiga warga di RW tersebut sudah diperiksa sejak pagi yakni sekitar pukul 06.00 WIB untuk memastikan kejadian tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER